Rabu 06 Apr 2022 18:58 WIB

Cuti Lebaran Panjang Setelah Dua Tahun Pandemi

Tahun ini diperkirakan 85 juta orang akan mudik Lebaran.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi (kanan) serta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Rapat tersebut membahas kesiapan infrastruktur dan transportasi mudik Lebaran 2022.
Foto:

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada tahun ini diprediksi akan terjadi peningkatan pemudik yang signifikan hingga 79,4 juta orang. Pemudik diprediksi akan paling banyak menggunakan jalur darat dengan menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum.

"Beberapa hal yang menjadi perhatian yang akan menggunakan mobil dan motor pribadi mencapai 36,17 juta orang dan transportasi darat umum diprediksi mencapai 24,3 juta orang," kata Budi dalam raker dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Rabu (6/4/2022).

Sementara itu pemudik yang menggunakan pesawat diprediksi mencapai 9,64 juta orang dan kereta api mencapai 7,71 juta orang. Lalu yang menggunakan transportasi laut diprediksi mencapai 1,1 juta orang.

Budi menuturkan pemudik yang meningkat signifikan pada tahun ini dipicu dengan adanya pelonggaran kebijakan syarat perjalanan. "Banyak masyarakat yang berminat booster sehingga diprediksi terjadi lonjakan yang menggunakan transportasi umum jalur darat dan pribadi," jelas Budi.

Budi meminta semua pihak terkait khususnya Polri dapat memberikan upaya terbaik untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik. Puncak mudik Lebaran Idul Fitri 2022 diprediksi terjadi pada 29 April dan 30 April. Sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada 8 Mei 2022.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk tidak memberlakukan pelarangan mudik pada tahun ini. Syarat perjalanan menggunakan PCR dan antigen juga sudah dihapus bagi yang sudah melakukan vaksin booster.

Silain itu, Budi mengatakan juga tidak ada penyekatan pada masa mudik tahun ini. Meskipun begitu, Kemenhub berkoordinasi dengan TNI, Polri, Kemenkes dan Pemda, akan melakukan random check di titik-titik seperti rest area, terminal, dan jembatan timbang, dalam upaya memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan juga mendorong tingkat vaksinasi.

Perjalanan mudik pada tahun ini diperkirakan akan melonjak setelah dua tahun lalu larangan mudik diberlakukan saat pandemi Covid-19. Karena itu persiapan jelang mudik lebaran tahun ini perlu diantisipasi agar gelombang mudik tetap tertib dan sesuai harapan pemerintah.

Anggota Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyatakan pemerintah saat ini perlu memperhatikan lonjakan arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Secara tegas, Syarief dalam hal ini meminta Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meningkatkan sinergitas dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk melakukan berbagai langkah antisipasi saat mudik Lebaran.

“Berdasarkan statement pemerintah, saat ini diperkirakan sebanyak 79 juta orang akan mudik Lebaran. Maka, saya harap pemerintah perlu persiapan terutama di bandara pasti akan terjadi penumpukan" ujar Syarief, dalam keterangan Rabu (6/4/2022).

Politikus Partai Nasdem ini lebih lanjut mengingatkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub untuk segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak perusahaan airlines. Dengan demikian, ujarnya, lonjakan pemudik di bandara dapat dikendalikan sedini mungkin.

Ia juga mengingat saat ini merupakan masa persiapan transisi dari situasi pandemi menuju endemi. Termasuk mengapresiasi langkah pemerintah memprioritaskan vaksin booster menjadi syarat utama tanpa tes PCR dan antigen dalam perjalanan transportasi udara.

"Sehingga, jangan sampai terjadi kekacauan di bandara saat terjadi lonjakan penumpang, karena saat ini kita mengalami perubahan dari kurang normal menuju normal. Tentu, masih harus banyak yang dibenahi Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub terutama dari sisi pelayanan udara yang harus betul-betul dicermati," pungkas Syarief.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno memperkirakan akan banyak masyarakat yang memanfaatkan momentum mudik tahun ini, setelah dua tahun larangan mudik diberlakukan. Karena itu akan terjadi banyak terjadi simpul-simpul kepadatan dan kemacetan di berbagai jalur mudik.

Djoko menambahkan dengan diperbolehkan mudik, sebaiknya, pemerintah dan Organda sama-sama mengantisipasi potensi kerawanan yang akan mungkin timbul. Sebab bukan hanya aspek keselamatan, aspek kesehatan juga menjadi pertimbangan di semua moda transportasi.

"Selain posko kesehatan, sebaiknya di setiap simpul transportasi disediakan pula vaksinasi ketiga di setiap simpul transportasi (bandara, pelabuhan, terminal, stasiun)," katanya.

Dengan demikian keselamatan dan kesehatan pemudik tetap terjamin. Ia juga mengimbau kepada perusahaan, perkantoran dan pemerintah kembali mengadakan kegiatan mudik gratis, diharapkan setidaknya keselamatan berkendara dan kesehatan pemudik bisa diawasi jauh lebih baik.

photo
Potensi Masalah yang Bisa Ganggu Kelancaran Mudik - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement