REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mengelola Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman Surabaya setelah dilakukan serah terima dari Pengurus Provinsi Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) setempat.
"Pemprov adalah pemilik aset dan saat ini sejak 1998 pengelolaannya dikembalikan ke kami," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur Pulung Chausar.
Serah terima dilakukan melalui penyerahan berita acara penyerahan aset dari Ketua PBSI Jatim demisioner Wijanarko Adi Mulja, sebagai pihak yang mengelola sebelumnya.
Kadispora Pulung Chausar menyampaikan rasa syukurnya atas penyerahan kembali GOR Sudirman pada Pemprov dan optimistis menambah kemajuan serta prestasi bagi bulu tangkis.
"Kabar ini telah kami sampaikan pada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan beliau menyampaikan terima kasihnya pada semua pihak yang telah membantu," ucap Pulung.
"Dan beliau juga menyampaikan bahwa pengelolaan GOR Sudirman ini akan dimanfaatkan untuk semakin memupuk capaian prestasi atlet ke depan agar semakin cemerlang membawa harum nama Jatim," tambahnya.
Pulung juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang berperan langsung dalam dikembalikannya pangelolaan aset tersebut. Pada proses serah terima GOR Sudirman kali ini turut dihadiri Ketua PBSI Jatim terpilih Tony Wahyudi, Sekretaris Umum KONI Jatim Harun yang juga pernah menjabat Ketua PBSI Jatim periode 2002-2006.
Setelah resmi diserahkan ke Pemprov Jatim, Pulung berkomitmen bahwa Pemprov Jatim akan melakukan langkah-langkah untuk pengelolaan. "Pengelolaan akan kami lakukan dengan mengacu pada Perda yang sudah ditentukan gubernur," tutur Pulung.
Kendati demikian, ia mengaku Pemprov Jatim tidak bisa sendirian dalam pengelolaan sehingga diminta dukungan dari pemangku kebijakan terkait.
Di sisi lain, Sekretaris Umum KONI Jatim Harun menyampaikan harapannya bahwa dengan pengelolaan GOR Sudirman yang telah kembali ke tangan Pemprov Jatim mampu membuat pembinaan dan pengembangan bulu tangkis semakin meningkat.
"Momentum ini menjadi tapakan dan harapan baru. Karena di olahraga itu harus ada peningkatan, mulai pembibitan, pembinaan dan prestasi," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.