Jumat 01 Apr 2022 07:16 WIB

Pertamina Jual Pertamax (RON 92) Rp 12.500, RON 95 di Malaysia Rp 7.000 per Liter

Pemerintah Malaysia mempertahankan harga pagu RON 95 untuk melindungi konsumen.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pengendara sepeda motor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022). PT Pertamina (Persero) menyatakan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax (RON 92) naik Rp 3.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp 9.000 per menjadi Rp 12.500 mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengendara sepeda motor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022). PT Pertamina (Persero) menyatakan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax (RON 92) naik Rp 3.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp 9.000 per menjadi Rp 12.500 mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax (RON 92) naik Rp 3.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp 9.000 per menjadi Rp 12.500 mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat. Kenaikan harga pertamax itu terjadi di sejumlah wilayah, yakni Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum," kata Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua, hingga Papua Barat, harga pertamax naik Rp 3.550 dari sebelumnya hanya dijual Rp 9.200 menjadi Rp 12.750 per liter. Adapun Pertamax Turbo (RON 98) dijual di kisaran Rp 14.500-Rp 15.100 per liter terganti lokasi provinsi.

Pertamina memutuskan bahwa kenaikan harga bahan bakar nonsubsidi tersebut untuk mengurangi beban perseroan yang tertekan akibat harga minyak dunia yang telah bertengger di atas 100 dolar AS per barel. Meski demikian, perseroan menyatakan bahwa kenaikan harga ini masih berada jauh di bawah nilai keekonomian.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak tahun 2019," kata Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.

Sementara itu, harga bahan bakar minyak (BBM) RON 97 di Malaysia ditetapkan naik delapan sen menjadi 3,91 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 13.337 per liter, begitu informasi yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Malaysia pada Kamis (31/3/2022). Harga BBM di Malaysia diumumkan berlaku setiap satu pekan sekali.

Untuk harga BBM RON 95 dijual di 2,05 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 6.993 per liter alias harga tetap dibandingkan pekan sebelumnya. Harga solar juga tidak berubah 2,15 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7.334 per per liter.

Harga jual BBM di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan BBM yang dijual Pertamina di Indonesia.  Freemalaysiatoday dikutip di Jakarta, Jumat (1/3/2022), harga tersebut berlaku hingga 6 April 2022. Kemenkeu Malaysia menyatakan, pemerintah terus memantau tren harga minyak mentah global dan mengambil langkah yang tepat untuk memastikan kesejahteraan dan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.

"Untuk melindungi konsumen dari kenaikan harga minyak dunia, pemerintah akan mempertahankan harga pagu RON 95 pada 2,05 ringgit Malaysia per liter dan solar pada 2,15 ringgit Malaysia per liter, meskipun harga pasar (berasal dari mekanisme penetapan harga otomatis) untuk RON 95 dan solar telah meningkat melampaui harga plafon saat ini," kata Kemenkeu dalam sebuah pernyataan.

Baca: Diplomat di KBRI Doha Bikin Status Picu Kontroversi Soal Orang Kristen Susah Cari Kontrakan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement