REPUBLIKA.CO.ID, MATAHARI -- Pemerintah Kota Sabang, Aceh, memastikan memastikan stok pangan terutama bahan pokok di daerah Pulau Weh itu dalam kondisi aman. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan 1443 Hijriah.
"Hari ini kami langsung meninjau ketersediaan sembako, terutama minyak goreng, Alhamdulillah tersedia dengan harga yang masih relatif stabil," kata Wali Kota Sabang Nazaruddin di Kota Sabang, Rabu (30/3/2022).
Hal tersebut disampaikan wali kota usai meninjau pasar bersama Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sabang AKBP Muhammadun terkait ketersediaan dan harga kebutuhan sembako di wilayah Sabang, bersama Polres Sabang. "Kebutuhan bahan pokok lain Insya Allah juga tersedia dan tidak terkendala menjelang bulan Ramadhan ini," katanya.
Nazaruddin menjelaskan kebutuhan bahan pokok di kota paling barat Indonesia itu masih terkendali, dan bahkan tidak ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Selama Ramadhan, kata dia, kebutuhan bahan pokok diprediksi mencukupi dan tidak akan terjadi kelangkaan. Meskipun, beberapa waktu lalu harga minyak goreng sempat mengalami kenaikan, namun untuk kini harganya sudah cenderung stabil.
"Kami berharap agar pedagang tetap mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok, serta tidak menaikkan harga di luar ketentuan pemerintah, terutama pada bahan pokok yang tergolong langka seperti minyak goreng," katanya.
Kapolres Sabang, AKBP Muhammadun, menjelaskan pengecekan langsung stok bahan pokok ke pasar sesuai dengan arahan dari Kapolda Aceh, untuk menghindari terjadinya kelangkaan bahan pokok menjelang Ramadhan. Bahkan, kata Kapolres, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan ke pasar selama Ramadhan hingga menjelang lebaran Idul Fitri.
Polres Sabang akan menegur oknum yang melanggar aturan. "Kami sudah turun untuk kedua kalinya ini. Untuk sembako Alhamdulillah aman sampai bulan Ramadhan nanti. Kalau ada penyimpangan, kita akan melakukan teguran, sesuai dengan jenis penyimpangannya. Ini tim kita juga akan melakukan pengecekan, termasuk barang yang sudah kadaluarsa," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika