REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Antusias masyakat Kota Bogor untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster tidak didukung oleh ketersediaan dosis vaksin. Stok vaksin untuk booster telah habis pada akhir pekan lalu.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menanti datangnya jatah dosis vaksin booster dari pusat maupun provinsi Jawa Barat. “Saat ini sebetulnya kita sedang semangat-semangatnya untuk melaksanakan vaksin booster. Namun tergantung dari dropping yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Selasa (29/3/2022).
Dedie berharap dropping stok vaksin bisa berjalan lancar di tengah kondisi yang semakin baik, dibarengi dengan minat masyarakat untuk divaksinasi, termasuk vaksin booster.
Pemkot Bogor ingin kembali menyiapkan sentra-sentra vaksinasi untuk menunjang program vaksinasi secara lengkap. Tidak hanya dosis 1 dan 2. Di samping itu, Dedie menyetujui keputusan pusat mewajibkan vaksin booster menjadi salah satu syarat mudik.
“Kalau hemat saya, di masing-masing kota itu dibikin lokasi booster. Jadi harapan kita tercapai, yang mudik aman, yang dikunjungi aman, dan kembali lagi aman,” katanya.
Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan, pekan ini Kota Bogor kembali menerima stok vaksin booster. Jenis vaksin yang diterima ialah Astrazeneca sebanyak 600 dosis. “Senin (28/3/2022) vaksin booster AZ baru masuk lagi untuk sekitar 600 dosis. Semua didistribusi ke puskesmas untuk layanan vaksin pekan ini,” kata dia.
Data dari Dinkes Kota Bogor, vaksinasi booster telah mencapai 17,96 persen pada Senin (28/3/2022), dimana 147.199 orang telah di-booster dari target 849.954 orang.