Selasa 29 Mar 2022 14:31 WIB

IKN Semakin Membutuhkan Dana dari Masyarakat Kala Dua Konsorsium Investor Diisukan Mundur

Selain investor, pendanaan IKN bersumber dari APBN dan sumber lain yang sah.

Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri di lokasi tempat berkemah di kawasan Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).
Foto:

Seperti diketahui, SoftBank Group pada Jumat (11/3/2022) mengkonfirmasi tidak akan berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan. Namun, SoftBank akan tetap berkomitmen dalam mendorong pengembangan startup di negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.

"Kami tidak berinvestasi di proyek ini, tetapi akan akan melanjutkan untuk berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vission Fund," ujar SoftBank dalam pernyataannya seperti dilansir Nikkei.

Pada pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi mundurnya SoftBank. Menurut Luhut, mundurnya SoftBank dari rencana investasi di ibu kota baru karena persoalan internal di SoftBank. 

"Mereka nggak bangkrut, cuman memang vision fund mereka collapse. Ya jadinya nggak jadi masuk ke kita," ujar Luhut di Jakarta, Kamis (17/3).

Luhut juga membantah, batalnya SoftBank ke Indonesia bukan karena syarat yang SoftBank utarakan ke Indonesia soal minimal penduduk 50 juta jiwa di Ibu Kota Baru. "Bukan karena itu, enggak ke sana," tambah Luhut.

Untuk bisa mewujudkan Ibu Kota Baru Indonesia tetap butuh dukungan finansial. Luhut mengatakan saat ini Indonesia sedang melakukan pembahasan dengan Uni Emirat Arab (UEA) terkait kebutuhan investasi ini.

Luhut bahkan menyebutkan UEA menyatakan minat untuk berinvestasi sebesar 20 miliar dolar AS untuk Ibu Kota Baru. "Itu masuk lewat Indonesian Investment Fund," tambah Luhut.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan juga memastikan mundurnya SoftBank dari proyek IKN Nusantara bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Ia mengatakan, selama ini juga belum ada kesepakatan tertulis antara Indonesia dan SoftBank terkait investasi tersebut.

"Orang kan wah ya karena ini SoftBank. Makanya semua perhatian ke sini. Tapi kita tuh belum ada perjanjian tertulis hitam di atas putih terkait ini," ujar Ichwan.

Ichwan memastikan saat ini Indonesia tetap gencar menawarkan investasi di IKN Nusantara. Salah satunya melalui Dubai Invesment Forum di mana Paviliun Indonesia gerak aktif untuk menawarkan proyek ibu kota baru.

"Ya beberapa banyak kok yang sudah menanyakan rencana ini. Beberapa menyatakan minat, beberapa menawarkan jasa mereka dalam pembangunan ibu kota baru. Sebenarnya ini proyek yang menarik," ujar Ichwan.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan angkat bicara terkait mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN Nusantara. Menurutnya, solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan mencari sumber pembiayaan di dalam negeri.

"Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis Bangsa untuk meraih cita-cita Nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan Asing," kata Budi Gunawan dalam keterangan, Ahad (20/3).

 

photo
Cover infografis Softbank Batalkan Rencana Investasi di Ibu Kota Nusantara - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement