REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, menanggapi mengenai penangkapan 16 tersangka teroris di Sumbar beberapa hari lalu. Menurut Mahyeldi, warga Sumbar harus menjauhi cikal bakal radikalisme. Karena hal itu hanya akan merugikan masyarakat banyak. Termasuk si penganut paham radikal itu sendiri.
"Kita harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa tindakan terorisme dan radikalisme itu merugikan. Semuanya harus kita minimalisir dan harus kita jauhi,” kata Mahyeldi, Senin (28/3) di Padang.
Mahyeldi mengajak warganya terutama generasi muda supaya berpikir untuk berkontribusi positif demi pembangunan daerah. Menurut dua, generasi muda rentan dipengaruhi oleh paham-paham radikal yang menyimpang. Karena itu, ia berharap para orang tua membentengi anak-anaknya dari paham radikal tersebut.
Mahyeldi juga berharap pihak kepolisian memberikan penjelasan mengenai penangkapan 16 teroris tersebut. Karena saat ini warga Sumbar masih bertanya-tanya tentang penangkapan tersebut.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap 16 orang tersangka teroris di Sumatra Barat pada Jumat (25/3) lalu. 16 orang ini diamankan di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya dan Kota Payakumbuh.
“Kita berharap bagaimana tentang apa yang mereka lakukan perlu penjelasan dan perlu informasi terkait hal tersebut,” ujar Mahyeldi.