Ahad 27 Mar 2022 09:41 WIB

Jauh-jauh dari Maksiat, Dekat-dekat dengan Alquran

Generasi muda diminta untuk terus berinteraksi dengan Alquran.

 Butuh perjuangan keras dari dalam diri agar tidak melakukan larangan Allah dan Nabi. Apalagi jika terlibat maksiat, hafalan Alquran yang susah payah diperjuangkan bisa raib seketika tanpa bekas.
Foto: istimewa
Butuh perjuangan keras dari dalam diri agar tidak melakukan larangan Allah dan Nabi. Apalagi jika terlibat maksiat, hafalan Alquran yang susah payah diperjuangkan bisa raib seketika tanpa bekas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berat ujian yang ditanggung remaja masa kini. Memang teknologi kian maju, tapi godaan untuk berbuat maksiat juga makin mudah didapati. Tak terkecuali yang dialami para penghafal Alquran. Butuh perjuangan keras dari dalam diri agar tidak melakukan larangan Allah dan Nabi. Apalagi jika terlibat maksiat, hafalan Alquran yang susah payah diperjuangkan bisa raib seketika tanpa bekas. 

"Hindari maksiat sekuat tenaga. Alihkan dengan bermain bola atau ngobrol dengan kawan. Kemudian, perhatikan makanan. Jangan sampai ada makanan haram yang masuk ke dalam tubuh," ungkap Zulfa Ubaidillah Mufidh, finalis Cabang Hafalan 30 Juz pada Musabaqah Hafalan Alquran dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan ke-14 saat ditemui di Hotel Millennium, Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Seperti generasi milenial lainnya, Mufidh yang baru berusia 19 tahun ini juga memiliki waktu bermain. Selasa dan Jumat sore ditetapkan sebagai waktu bermain menyesuaikan jadwal di Madrasatul Quran Tebuireng tempatnya menimba ilmu agama."Hal lain yang harus dijaga untuk menguatkan hafalan adalah mengulang-ulang. Jangan sampai dikatakan pernah hafal Alquran karena malas murajaah," katanya mengutip nasihat salah satu gurunya, Kiai Ahmd Zakir Ridwan.

Mufidh juga berpesan kepada generasi muda untuk terus berinteraksi dengan Alquran. Ia merasa, orang-orang yang terus mengulang hafalan akan mendapatkan banyak kebaikan."Ayo tadarus Alquran. Ayo bersama-sama istikamah dalam membaca, belajar, dan menghafal Alquran," katanya berbagi nasihat.

Sebagai informasi, MHQH Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud merupakan kerja sama antara Ditjen Bimas Islam Kemenag dengan Kantor Atase Agama Kedubes Arab Saudi. Musabaqah ini rutin dilaksanakan setiap tahun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement