REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron melaporkan penurunan kasus aktif Covid-19 yang kini, Selasa (22/3/2022) menjadi 2.572, turun 1.394 dari jumlah sebelumnya. Penurunan juga terlihat dari keterisian tempat tidur (BOR) dan positivity rate, sambung Asep.
“BOR 27,29 persen Positivity rate 8,6. Mudah-mudahan pekan depan, kita berdoa saja, level 3 bisa turun menjadi level 2,” kata Asep saat dihubungi pada Selasa (22/3/2022).
Dia mengaku optimistis tren penurunan ini akan terus berlanjut. Meski begitu, dia menegaskan bahwa harapan agar status PPKM Kota Bandung dapat turun ke level dua, hanya dapat diraih melalui kerja sama seluruh pihak.
“Saya optimis semakin terus melandai ya itu sebagai dorongan kita untuk menurunkan level. Tapi kita tidak bisa berdiri sendiri kota Bandung itu, jadi itu tergantung aglomerasi yang ada di Bandung Raya. Kalau semua sama ya Insya Allah kita jadi level 2,” tuturnya.
“Kita tidak bisa interfensi terhadap kebijakan kabupaten/kota termasuk aglomerasi karna yang mempunyai kewenangan itu pusat untuk melakukan asesmen,” sambungnya, dia menambahkan, Satgas Covid-19 Kota Bandung terus mengingatkan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten serta seluruh rumah sakit di Bandung Raya.
“Kalau koordinasi kita ada dibawah provinsi, karna dulu hampir tiap minggu mengkoordinasikan jadi misalnya antara Bandung Raya misalnya Kota Bandung, Cimahi Kab, Bandung, KBB itu dibahas ini kenapa,” kata Asep.
Sementara itu, Pelaksana tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku bersyukur atas tren penurunan yang semakin stabil di Kota Bandung. “Alhamdulillah konfirmasi aktif sudah turun, positivity rate BOR kita juga sekarang di 27 persen, sekitar 40 persen berasal dari luar Kota Bandung ya,” kata Yana di Balai Kota Bandung, Selasa (22/3/2022).
Meski turun menunjukkan penurunan, Yana mengaku belum dapat memutuskan dilakukannya relaksasi atau penurunan PPKM. Dia menegaskan hanya akan mengikuti arahan dari Kemendagri. “Saat ini mah kita sesuai Kemendagri saja, kalau perwal, terutama soal presentase jam operasional, kita sesuaikan,” ujar dia.