Jumat 18 Mar 2022 17:15 WIB

DKP Sulsel Pastikan Pangan Jelang Ramadhan Aman

Meski stok tidak melimpah, DKP memastikan bahan pangan ada tersedia.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang menanti pembeli di pasar (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulawesi Selatan memastikan bahwa stok pangan tetap aman jelang Ramadan pada April 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pedagang menanti pembeli di pasar (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulawesi Selatan memastikan bahwa stok pangan tetap aman jelang Ramadan pada April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulawesi Selatan Kemal Redindo Syahrul Putra memastikan bahwa stok pangan tetap aman jelang Ramadan pada April 2022.

"Alhamdulillah sampai hari ini usai rapat dengan seluruh kepala dinas ketahanan pangan di 24 kabupaten/kota, menyatakan bahwa pangan kita tersedia dengan stok yang tidak berlebih, tetapi ada," ujar Kemal di Makassar, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Kemal memastikan sembilan komoditas pangan strategis tidak lagi kekurangan untuk persiapan Ramadhan, termasuk cabai yang harganya sempat naik karena produksi minim akibat musim hujan dan berdampak pada kualitas cabai. Kemal menyebut permintaan cabai memang besar, sementara produksi menurun setiap awal tahun akibat musim hujan.

"Awal tahun itu, cabai pasti menurun produksinya karena masuk dalam musim hujan. Ada tetapi mungkin keadaannya rusak atau enggak layak dijual. Oleh karena itu dengan selesainya ini musim hujan di bulan Maret, saya kira kita akan kembali lagi ke harga normal," ujarnya.

Adapun sembilan komoditas pangan strategis itu yakni beras, jagung, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe rawit, cabe merah/keriting, bawang merah dan bawang putih. "Ada 11 komoditas pangan strategis, dua komoditas pangan lainnya itu gula dan minyak goreng tapi itu masuk domain Dinas Perdagangan," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan bahwa gula pasir di pasaran cukup melimpah dengan HET (harga ecer tertinggi) Rp 13.000/kg. Sementara mengenai minyak goreng, Ashari mengungkapkan telah dikeluarkan Permendag nomor 11 terkait HET minyak goreng sebesar Rp 14.000/liter untuk minyak curah.

Sementara harga minyak goreng pada kemasan ditentukan oleh pelaku pasar. Namun Ashari menyebut pihaknya telah turun meninjau langsung harga minyak goreng kemasan di berbagai ritel. Ditemukan harga per liternya bervariasi, mulai dari Rp 22.000 hingga Rp 25.000/liter. "Kita akan undang pelaku pasar, duduk berembuk terkait harga minyak goreng kemasan ini. Pengawasan juga kita sedang lakukan," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement