Jumat 18 Mar 2022 16:36 WIB

Pemkab Bangka Ikutkan 10 Desa di Ajang ADWI

Semua desa yang diikutkan ADWI 2022 sudah mendapatkan bimbingan teknis.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga berkunjung ke Kebun Tanaman Bunga Celosia Garden Ake di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (31/10/2020). Kabupaten Bangka mengikutkan 10 desa dalam ADWI 2022.
Foto: ANTARA/Anindira Kintara
Warga berkunjung ke Kebun Tanaman Bunga Celosia Garden Ake di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (31/10/2020). Kabupaten Bangka mengikutkan 10 desa dalam ADWI 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengikutkan 10 desa dari beberapa wilayah kecamatan itu mengikuti ajang tingkat nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Rismy Wira Madonna dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022), mengatakan, kesepuluh desa yang diikutkan dalam ajang ADWI yakni, Desa Rebi, Bukit Layang, Dalil, Jelitik, Matras, Romodong, Pemali, Air Anyir, Deniang dan Desa Lumut.

Baca Juga

Rismy mengatakan, ADWI 2022 merupakan ajang untuk menjadikan desa wisata yang ada di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Sekaligus membangun motivasi bagi pengelola desa untuk mengembangkan dan menjadikan desa sebagai penggerak ekonomi dengan mengedepankan kearifan lokal.

Dia berharap, ajang ini dapat mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata dapat lebih berkembang, meningkatkan kapasitas masyarakat dan pengelola desa wisata, serta mengembangkan kreativitas dalam menciptakan konten kreatif. Sehingga dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.

Hal penting lainnya, kata dia, mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan masyarakat. "Tahun yang lalu ADWI diikuti 1.831 desa wisata dan tahun ini ditargetkan 3.000 desa wisata mendaftar mengikuti ajang yang sama," kata Rismy.

Kementerian Pariwisata menjelaskan bahwa kriteria dalam menentukan desa yang akan dijadikan desa wisata adalah memiliki potensi wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata, memiliki aksesibilitas, dan sudah memiliki aktivitas wisata atau berada dekat dengan aktivitas wisata yang sudah ada dan terkenal. "Tahun 2021, tercatat ada empat desa/kelurahan di Kabupaten Bangka yang berhasil mendapat piagam penghargaan karena masuk dalam 300 desa wisata di Indonesia yakni, Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar, Desa Air Anyir Kecamatan Merawang, Dusun Gedong Desa Lumut Kecamatan Belinyu, dan Kampung Kapitan Kelurahan Mantung Kecamatan Belinyu," jelasnya.

Rismy mengakui, semua desa yang diikutkan dalam ajang ADWI 2022 sudah mendapatkan bimbingan teknis desa wisata pendampingan, pembinaan dan juga persiapan untuk pendaftaran dan mengupload sesuai persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Kemenparekraf. "Terdapat tujuh kategori yang dapat diikuti dalam ajang ADWI, yakni kebersihan (Cleanliness), kesehatan (Health), keamanan (Safety), dan ramah lingkungan (Environment), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik Wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay, dan toilet," ungkap Rismy.

Dia optimis, pada 2022 desa wisata yang diikutkan dalam ADWI mampu meraih prestasi yang memuaskan atau ditargetkan masuk dalam 100 besar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement