REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT - Pesawat televisi rusak akibat gempa tapi masih muncul gambarnya menjadi hiburan bagi warga pengungsi di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Warga Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat bernama Putra (42) misalnya, berupaya menghilangkan beban usai dilanda gempa dengan menikmati menonton televisi di tengah pengungsian.
"Baru tiga hari ini sejak Senin (14/3/2022) kami bisa menonton televisi meskipun sudah rusak terjatuh saat gempa," kata Putra, Kamis (17/3/2022).
Menurutnya, meskipun warna televisinya sudah kurang jelas tapi ia masih bisa menonton televisi di tengah pengungsian. Televisi itu diletakkan di bawah reruntuhan rumahnya yang sudah rusak akibat gempa. Ia tidak khawatir televisinya kembali tertimpa reruntuhan.
"Kita nikmati saja pak, meskipun dalam keadaan berduka. Kita ambil saja hikmahnya," katanya.
Akibat gempa yang melanda daerah itu pada tiga pekan lalu, Putra bersama keluarganya tidur di dalam tenda yang didirikan dekat rumahnya karena huniannya tidak layak lagi untuk ditempati. "Jaringan listrik hidup dan kami masih bisa menikmati televisi di tengah pengungsian. Mudah-mudahan nanti ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaikinya," harap Putra.
Korban gempa lainnya di Kajai Talamau masih banyak yang bertahan di tenda pengungsian karena rumah mereka rusak berat. Dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. Sebanyak 4.038 unit rumah rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit, dan rusak berat 1.336 unit. Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit, dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit.