Kamis 17 Mar 2022 18:43 WIB

Truk Muatan Minyak Goreng 8,5 Ton Terguling di Lampung

Minyak goreng kemasan itu pesanan dari Pemprov Bengkulu dari Bekasi, Jawa Barat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Mobil truk boks muatan minyak goreng kemasan total seberat 8,5 ton terguling di tanjakan Batu Manula, Kecamatan Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Kamis (17/3/2022). Tidak ada korban jiwa, namun minyak goreng kemasan tersebut berceceran di jalan.

Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Kamis (17/3/2022), truk boks B 9254 CCC tersebut muatan minyak goreng kemasan pesanan dari Pemprov Bengkulu dari Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, minyak goreng tersebut akan dipasok ke Kabupaten Kaur, dan Bengkulu Selatan.

Baca Juga

Saat kendaraan truk melintas di Jalan Lintas Barat perbatasan Provinsi Lampung dan Bengkulu persisnya di Tanjakan Manula tersebut, tidak dapat menanjak, dan rem truk blong. Mobil terperosok ke sisi jalan dan nyaris masuk jurang.

Sopir dan kernet selamat, namun mengalami luka-luka karena mobil yang dikendarai terguling dan isi muatan tertumpah ke jalan. Kejadian tersebut sempat mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, karena petugas masih membersihkan badan jalan dari tumpahan minyak goreng ke pinggir jalan.

Menurut warga setempat, Tanjakan Batu Manula sering terjadi kecelakaan tunggal, terutama mobil truk yang tidak dapat menanjak dan terpaksa mundur di ketinggian sebelahnya jurang terjal. “Sudah banyak yang jatuh ke jurang atau kecelakaan di Tanjakan Manula,” kata Awang, warga Lemong, Pesisir Barat, Lampung.

Ia mengatakan kecelakaan tunggal mobil truk tersebut tidak masuk jurang, namun terguling di bagian kanan jalan. Namun, isi muatan truk tersebut berserakan di jalan. “Siang kondisi jalan sudah normal lagi,” ujarnya.

Tanjakan Batu Manula perbatasan Lampung – Bengkulu menjadi salah satu tempat yang rawan kecelakaan di jalan lintas barat. Tingginya tanjakan tersebut, membuat pengendara harus ekstra hati-hati terutama pada saat musim hujan. Kendaraan yang tidak sehat diharapkan tidak memaksakan diri melintas di tanjakan tersebut, karena khawatir kesulitan untuk mengendalikan laju kendaraan yang berdampak masuk jurang yang terjal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement