REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mencatat delapan desa dilanda banjir akibat luapan air dari Sungai Serang serta curah hujan yang tinggi. Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih di Grobogan, Rabu (16/3/2022), jumlah rumah terdampak banjir mencapai seribuan rumah lebih yang tersebar di delapan desa di empat kecamatan.
Empat kecamatan itu adalah Kecamatan Penawangan, Purwodadi, Karangrayung dan Kecamatan Toroh dengan jumlah desa bervariasi. Banjir yang terjadi di Kecamatan Penawawangan tersebar di Desa Pengkol, Desa Karangpahingdan Desa Winong sebanyak 159 rumah terdampak. Sedangkan Kecamatan Purwodadi tersebar di Desa Candisari dan Cingkrong dengan jumlah rumah terdampak hingga 1.770 rumah serta lima sekolah dan satu pondok pesantren.
Sementara di Kecamatan Karangrayung tersebar di Desa Nampu dan Karangsono sebanyak 25 rumah. Kemudian di Kecamatan Toroh tersebar di Desa Katong dengan ketinggian genangan bervariasi antara 10-70 centimeter
Banjir terjadi sejak Selasa (15/3/2022) pukul 07.00 WIB. Sedangkan kondisi saat ini masih ada rumah dan sekolah serta ponpes yang masih tergenang.Tercatat ada lima sekolah, satu ponpes dan 1.770 rumah masih tergenang banjir di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. Sedangkan Desa Winong, Kecamatan Penawawangan masih ada 36 rumah yang tergenang.
Sementara debit air Sungai Serang saat ini sudah menurun. Sedangkan ketinggian genangan air cenderung turun dan beberapa akses jalan juga mulai bisa dilewati karena genangan mulai surut.
Hingga Rabu ini, BPBD Grobogan mencatat masih ada 17 orang yang mengungsi di tempat ibadah di Desa Cingkrong .Upaya BPBD setempat, selain mengevakuasi warga dan hewan ternak ke tempat lebih aman, juga didirikan dapur umum di Desa Cingkrong serta distribusi nasi bungkus ke sejumlah desa maupun tempat pengungsian.