Kamis 17 Mar 2022 00:30 WIB

BPOM Tunggu Data Uji Klinis Vaksin Covid-19 untuk Balita

Jika hasil uji klinis vaksin Covid-19 untuk balita sudah ada, BPOM akan menelitinya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito. BPOM akan meneliti efikasi, mutu, dan keamanannya jika sudah ada laporan data uji klinis dari produsen vaksin Covid-19.
Foto:

Penny mengatakan, proses pengembangan vaksin Covid-19 membutuhkan waktu karena ada serangkaian proses penelitian yang perlu dilakukan. Di samping itu, pengembangan vaksin juga perlu didukung oleh ketersediaan sejumlah data saintifik dengan pertimbangan risiko dan manfaat untuk menjamin vaksin tersebut aman, berkhasiat, dan bermutu.

"Selain itu, BPOM juga tidak bekerja sendiri dalam memberi keputusan izin penggunaan vaksin Covid-19, melainkan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak sesuai kapasitasnya masing-masing di sepanjang life cycle vaksin," ujarnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hal yang sama. Belum ada izin pemberian vaksin dosis ketiga atau booster pada anak usia di bawah 18 tahun di Indonesia.

"Saat ini belum ada data referensi yang cukup untuk memberikan booster pada anak di bawah usia 18 tahun," katanya.

photo
Vaksinasi anak yang baru sembuh Covid-19. - (Republika)

Persediaan vaksin Covid-19 yang ada saat ini, menurut Nadia, masih difokuskan pada booster untuk masyarakat sasaran di atas usia 18 tahun. Ia menyebut, pemerintah masih menunggu lebih lanjut uji klinis vaksin booster untuk masyarakat di bawah 18 tahun.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement