Senin 14 Mar 2022 19:42 WIB

Ada Lima Provinsi di Luar Jawa Bali Capaian Dosis Kedua Masih di Bawah 50 Persen

Capaian vaksin lansia masih ada enam provinsi yang di bawah 60 persen dosis pertama

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah cosplayer berada di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022). Pemerintah Kota Bandung tengah bersiap menuju perubahan dari pandemi COVID-19 ke endemi dengan salah satu cara yaitu melakukan percepatan vaksinasi yang hingga saat ini pencapaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 112 persen, dosis kedua 100 persen dan dosis ketiga mencapai 15 persen.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Sejumlah cosplayer berada di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022). Pemerintah Kota Bandung tengah bersiap menuju perubahan dari pandemi COVID-19 ke endemi dengan salah satu cara yaitu melakukan percepatan vaksinasi yang hingga saat ini pencapaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 112 persen, dosis kedua 100 persen dan dosis ketiga mencapai 15 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan capaian vaksinasi dosis kedua lima provinsi di luar Jawa Bali masih di bawah 50 persen. Provinsi tersebut yakni Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku dan Papua.

Sementara, untuk capaian dosis pertama yang masih di bawah 70 persen tersisa dua provinsi."Luar Jawa Bali secara nasional masih ada dua provinsi yang capaiannya ada di bawah 70 persen itu Papua Barat dan Papua," kata Airlangga dalam konferensi persnya usai rapat terbatas tentang PPKM, Senin (14/3).

Baca Juga

Sedangkan, terkait dengan capaian vaksin untuk lansia juga masih ada enam provinsi yang di bawah 60 persen untuk dosis pertama. Untuk capaian dosis kedua lansia, masih ada 24 provinsi di bawah 60 persen.

Airlangga melanjutkan, sedangkan untuk vaksinasi booster dosis ketiga seluruh provinsi luar Jawa masih di bawah 10 persen. Karena itu, Pemerintah akan terus mengakselerasi vaksin booster ketiga."Sehingga ini perlu terus diakselerasi," katanya.

Sebelumnya, secara keseluruhan kasus di luar Jawa Bali mengalami penurunan. Berdasarkan reproduksi kasus efektif atau RT, Nusa Tenggara 1,14 Maluku 1,09, Kalimantan 1,07, Sumatera 1,06, Papua 1,06 dan Sulawesi 1,05.

Sementara konfirmasi harian, per 13 Maret jumlah kasus harian luar Jawa Bali sebesar 3.986, turun jauh dari puncaknya 3 Maret lalu sekitar 13.118 kasus. Begitu juga, kasus aktif sudah turun dari puncaknya sekitar 183.482 menjadi 127.121 di 13 Maret.

"Dan secara keseluruhan proporsinya luar Jawa-Bali 37,07 persen, pada saat Delta kemarin luar Jawa-Bali bisa lebih dari 50 persen. Dari kasus kematian CFR-nya 2,58. dari tingkat BOR masih relatif terkendali," ujar Airlangga.

Namun demikian, Airlangga menyebut ada beberapa daerah yang kasusnya masih tinggi yakni Sumatera Utara dengan kasus 13.677, BOR 16 persen dan konversi 21 persen, Lampung dengan 13.627 kasus aktif, BOR-nya 22 persen, konversi 26 persen dan Papua kasus aktif 11.326 BOR-nya 13 persen, konversinya 18 persen."Dan yang perlu mendapat perhatian adalah NTT di mana BORnya 46 persen dan provinsi NTT masih di level 3," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement