Jumat 11 Mar 2022 19:10 WIB

Herd Immunity Lewat Vaksinasi Dikejar Sebelum Idul Fitri

Dibutuhkan 750 ribu suntikan per hari demi cakupan vaksinasi 70 persen dari populasi.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Pemerintah menargetkan cakupan vaksinasi dosis lengkap 70 persen dari populasi sebelum Idul Fitri. (ilustrasi)
Foto:

Pada Selasa (8/3/2022) lalu, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan laju suntikan vaksinasi di Indonesia saat ini justru menunjukkan tren penurunan. Padahal, peluang kemunculan varian baru Corona selalu ada.

“Laju suntikan vaksinasi saat ini menunjukan tren penurunan dan per bulan Maret belum menunjukkan kenaikan,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (8/3).

Wiku menegaskan, pemberian suntikan vaksinasi kepada hingga lebih dari 70 persen populasi dapat menjamin kekebalan komunitas. Wiku menyampaikan, berdasarkan data vaksin pemerintah per 6 Maret 2022, jumlah penduduk yang telah divaksin dosis lengkap baru mencapai 53,5 persen.

Sementara jumlah penduduk yang sudah divaksin dosis satu mencapai 69,48 persen atau hampir mencapai 70 persen populasi.

“Kita perlu bersyukur bahwa di tengah keterbatasan stok dan akses vaksin di dunia, kita telah melebihi capaian dosis pertama di dunia dan hampir menyusul capaian vaksin dosis lengkap dunia,” kata Wiku.

Wiku pun mengajak masyarakat agar segera mengakses vaksinasi Covid-19, utamanya vaksin dosis lengkap. Selain itu, kekebalan komunitas yang terbentuk pascavaksinasi juga perlu dipantau melalui serosurvey secara berkala.

 

“Ingat, kekebalan komunitas adalah jaminan produktivitas masyarakat yang aman Covid-19 di tengah masa adaptasi ini,” tambah dia.

Di tengah pemenuhan target vaksinasi dosis lengkap 70 persen dari total populasi, Pemerintah juga terus mendorong percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Sejak mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun lalu, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah berjalan sekitar tiga bulan.

Hingga Kamis (10/3) sore, sudah sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua. Sementara total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak.

Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, tercatat dosis pertama sebanyak 25 juta dan 20,6 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua. Untuk penerima dosis ketiga atau booster pada kelompok usia ini baru sekitar 68 ribu orang.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Cissy Kartasasmita menyampaikan lroteksi anti bodi baru timbul 2 minggu setelah vaksinasi kedua.

"Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen ,” ujar dokter yang akrab dipanggil Prof Cissy, Kamis (10/3/2022).

Menanggapi kekhawatiran akan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), ia menegaskan bahwa vaksinasi anak aman. Meskipun ada KIPI, sifatnya ringan dan segera hilang.

"Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu,” paparnya.

Untuk vaksinasi anak, jelas Prof Cissy, jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac, yakni vaksin yang dilemahkan dan tidak aktif (inactive). Selama ini vaksin inactive diketahui aman seperti vaksin untuk program imunisasi anak.

 

photo
Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement