Jumat 11 Mar 2022 11:01 WIB

Perangi Stunting, KKP Ajak Masyarakat Makan Ikan

KKP menjangkau daerah-daerah rawan stunting guna memberikan stimulus doyan ikan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Ikan goreng/ilustrasi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali masyarakat untuk perang melawan stunting.
Foto: indochinekitchen.com
Ikan goreng/ilustrasi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali masyarakat untuk perang melawan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali masyarakat untuk perang melawan stunting. Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), KKP menjangkau daerah-daerah rawan stunting guna memberikan stimulus agar masyarakat semakin doyan makan ikan.

Dengan prevalensi stunting mencapai 17,9 persen dan angka konsumsi ikan di dalam rumah tangga tahun 2019 melalui data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021 sebesar 14,60 kg per kapita, Cilacap menjadi salah satu daerah yang tak luput dari serbuan Gemarikan.

Baca Juga

"Kita tidak asal pilih daerah yang akan dijangkau oleh serbuan Gemarikan," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/3).

Menggandeng Komisi IV DPR, ucap Artati, kegiatan perluasan Gemarikan juga bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai bulan Maret 2022 sampai Juni 2022, dengan total jumlah paket mencapai 55 ribu paket.

"Edukasi pentingnya makan ikan diharapkan akan membuat masyarakat lebih tertarik makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan. Di Cilacap kita telah bagikan 500 paket," ungkap Artati.

Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Widya Rusyanto memaparkan distribusi di Cilacap dilakukan di Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara, Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan, dan Desa Kubangkangkung Kecamatan Kawunganten.

Widya menyampaikan paket tersebut dibeli dari UMKM dengan harapan dapat membantu kelangsungan usaha mereka pada situasi pandemi sekaligus menjadi media promosi untuk meningkatkan minat masyarakat mengonsumsi ikan.

"Inilah kenapa Gemarikan jadi stimulus, karena yang kita bagikan adalah produk UMKM sekitar, jadi biar masyarakat lokal juga mengenal 'ada lho olahan yang enak di dekat sini," ujar Widya.

Selain itu, tambah Widya, wadah paket Gemarikan menggunakan tas kain memiliki maksud agar masyarakat bisa gunakan lagi untuk berbelanja ke pasar atau mal. Widya menilai gerakan sederhana ini sebagai cara mengingatkan masyarakat untuk diet penggunaan kantong plastik.

"Tentunya ini untuk mendukung program Bulan Cinta Laut yang kick offnya telah digelar akhir Januari lalu di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta," ungkap Widya.

Anggota Komisi IV DPR Sunarna mengapresiasi program tersebut. Menurut Sunarna, makan ikan sangat penting untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh terhadap Covid-19. Sunarna menyebut konsumsi ikan dapat memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih lagi bagi ibu hamil.  

"Rajin makan ikan dapat memaksimalkan perkembangan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (Baduta), usia remaja serta lanjut usia," kata Sunarna.

Sebagai informasi, selain produk olahan ikan, dibagikan pula 500 kaos Gemarikan sebagai media promosi untuk mengajak masyarakat untuk makan ikan. Tagline “Ayo Makan Ikan” tampak dominan pada tampilan masker dan goodybag yang dipakai untuk membagikan paket Gemarikan. Sejumlah flyer informasi terkait penanganan ikan dan manfaat ikan turut dibagikan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Biasanya konsumsi tongkol dan ikan tenggiri, ternyata ada olahan ikan yang praktis juga," kata Kusriatin, salah satu peserta Safari Gemarikan Cilacap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement