REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter telah menghapus cicitan dari Kedutaan Besar Rusia di Inggris tentang pengeboman sebuah rumah sakit anak-anak di Mariupol. Menurut Twitter, Kedutaan Besar Rusia disebut telah melanggar aturan karena melakukan penolakan dari peristiwa kekerasan.
"Kami mengambil tindakan penegakan terhadap Tweet yang Anda rujuk karena melanggar Peraturan Twitter, khususnya kebijakan Perilaku Kebencian dan Perilaku Menyesatkan kami terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan," kata Juru Bicara Twitter dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (11/3/2022).
Salah satu kicauan dari @RussianEmbassy mengunggah gambar dengan label merah yang mengatakan palsu dan mengatakan rumah bersalin tidak beroperasi dan digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Seperti diketahui, Moskow telah menindak platform teknologi selama invasi ke Ukraina, yang disebutnya sebagai operasi khusus termasuk membatasi Twitter dan memblokir Facebook milik Meta.
Twitter juga telah meluncurkan versi situs yang dilindungi privasi, yang dikenal sebagai layanan bawang yang dapat diakses melalui web gelap dan dapat melewati batasan tersebut.