Rabu 09 Mar 2022 20:03 WIB

Tak Ada Lagi Syarat Wajib Tes Covid, Penumpang Kereta Api dan Pesawat Pun Senang

Pelaku perjalanan berharap kebijakan tak berubah saat masa mudik lebaran.

Situasi Stasiun Pasar Senen pasca tidak diwajibkan tes antigen/PCR bagi calon penumpang yang sudah divaksin dosis 2 dan booster. Belum ada lonjakan signifikan pada hari Rabu (9/3).
Foto: Republika/Ali Mansur
Situasi Stasiun Pasar Senen pasca tidak diwajibkan tes antigen/PCR bagi calon penumpang yang sudah divaksin dosis 2 dan booster. Belum ada lonjakan signifikan pada hari Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ali Mansur, Eva Rianti, M Fauzi Ridwan, Dian Fath Risalah

Pemerintah telah resmi mencabut aturan hasil tes negatif Covid-19 sebagai syarat bagi pelaku perjalanan domestik. Kebijakan ini disambut suka cita oleh para calon penumpang baik moda transportasi darat dan udara.

Baca Juga

Salah satu calon penumpang kereta api di Stasiun Seneng, Danang, mengaku baru mengetahui kebijakan baru tersebut pada Rabu (9/3/2022) pagi. Ia pun berharap kebijakan tidak lagi berubah, apalagi menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri.

“Saya baru tahu tadi pagi pas perjalanan ke Jakarta, diumumin di kereta kalau mulai hari ini tidak usah antigen lagi untuk yang sudah vaksin dosis dua. Jadi saya balik ke Jogja sekarang nggak pake tes,” ujar Danang, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu.

Danang pun merasa senang dengan tidak diwajibkan lagi tes Covid-19 saat melakukan perjalanan dengan kareta api. Bagi dirinya, biaya untuk tes tersebut cukup membuat biaya perjalanannya membengkak. Belum lagi, ia kerap was-was jika harus tes antigen atau PCR saat hendak melakukan perjalanan, meski ada garansi uang akan dikembalikan jika hasil tesnya positif.

“Apalagi kalau hasil tesnya positif, kan ngggak dibolehkan naik. Biasanya saya naik bis, kalau bisa nggak pakai tes,” tutur Danang.

Hal senada juga disampaikan oleh Rinda, gadis asal Tasikmalaya mengaku sangat senang dengan tidak adanya antigen. Namun, karena baru mengetahui kebijakan itu siang hari, dia sudah melakukan tes antigen di klinik terdekat. Apalagi hampir setiap pekan dia pulang ke Tasikmalaya, jadi biaya antigen sangat membebani.

“Senang sekali bang, bayangin saja tiket kereta cuma Rp 63 ribu, sedangkan biaya tesnya bisa lebih dari harga tiket. Kalau di stasiun Rp 35 ribu tapi berat juga kalau setiap minggu,” kata Rinda.

Sementara itu Riyan, salah satu petugas keamanan di Stasiun Pasar Senen, menyampaikan hingga hari ini, belum ada lonjakan pemunpang meski tes antigen atau PCR ditiadakan bagi yang sudah dosis dua. Ia memprediksi kenaikan penumpang akan terjadi pada Jumat atau akhir pekan nanti. 

“Belum ada peningkatan, masih kayak kemarin-kemarin. Kan baru juga diumuminnya mungkin Jumat besok ada kenaikan,” tutur Riyan.

Meski calon penumpang kereta api tidak lagi diwajibkan tes antigen atau PCR, tapi kata Riyan, pihak stasiun masih menyediakan stand-stand untuk tes Covid-19 tersebut. Hal itu untuk memfasilitasi calon penumpang yang belum divaksin dosis kedua.

“Masih ada untuk tesnya, buat yang belum dosis kedua,” ucap Riyan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement