Rabu 09 Mar 2022 13:06 WIB

Aturan Tes PCR Dicabut, Pelaku Usaha Kota Bandung Diminta Pakai PeduliLindungi

Aplikasi PeduliLindungi digunakan untuk mendetesi penyebaran Covid=19

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Warga beraktivitas di Taman Superhero, Cihapit, Kota Bandung, Selasa (8/2/2022). pelaku usaha yang telah diberikan relaksasi diminta maksimal memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga beraktivitas di Taman Superhero, Cihapit, Kota Bandung, Selasa (8/2/2022). pelaku usaha yang telah diberikan relaksasi diminta maksimal memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait pencabutan tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik. Namun, begitu protokol kesehatan tetap harus dijalankan oleh masyarakat secara disiplin.

"Kelihatan mudah-mudahan mempermudah para wisatawan atau pelaku perjalanan melakukan aktivitas tapi tetap harus waspada," ujarnya kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, pihaknya siap dengan kebijakan pencabutan tes antigen dan PCR. Namun, pelaku usaha yang telah diberikan relaksasi diminta maksimal memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.

"Aplikasi PeduliLindungi ikhtiar kita orang yang mau ke hotel, resto masuk ke kantor kita di peduli lindungi kelihatan (statusnya)," ungkapnya.

Dengan pencabutan tes antigen dan PCR, Yana pun berharap bagian dari proses peralihan status dari pandemi Covid-19 menjadi endemi. Selain itu, diharapkan wisatawan semakin banyak berkunjung ke Kota Bandung.

"Target tetap harus (meningkatkan wisatawan) karena ikhitar kita mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi Insya Allah," katanya.

Yana menambahkan saat ini penyebaran Covid-19 di Kota Bandung relatif mengalami penurunan tetapi sempat mengalami kenaikan. Ia mengklaim puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron sudah terlewati di Kota Bandung.

"BOR turun 49 persen, udah ada penurunan. Kita sempat turun kemarin naik lagi, kita berdoa mudah-mudahan nggak naik terus tren menurun udah puncaknya kemarin," ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement