REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyampaikan, jumlah kinerja posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dalam lima bulan terakhir mengalami tren penurunan. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga mengalami penurunan.
"Pada gelombang Delta di bulan Juli tahun 2021 lalu jumlah kinerja posko PPKM mikro sempat mencapai 5,5 juta laporan. Sayangnya di pekan ini angkanya turun drastis hingga mencapai minus 81 persen, atau hanya sekitar 1 juta laporan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, hal itu sejalan dengan penurunan jumlah desa atau kelurahan yang kepatuhan protokol kesehatannya rendah. Dari total desa atau kelurahan di Indonesia, ia mengemukakan, sebesar 27 persen di antaranya tidak patuh memakai masker, dan 26 persen di antaranya tidak patuh menjaga jarak.
"Tentunya hal ini disayangkan karena dengan mulainya memasuki periode transisi dan adaptasi kegiatan masyarakat saat ini perlindungan kita bertumpu sangat besar pada pelaksanaan protokol kesehatan yang disiplin," tuturnya.
Wiku mengatakan, protokol kesehatan adalah harga mutlak yang tidak dapat ditawar. Posko PPKM mikro bertugas melakukan pengawasan hingga level terkecil, maka dari itu sangat penting untuk kinerja dan pembentukan posko baru dapat terus ditingkatkan. Ia meminta kepada seluruh kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, walikota, hingga kepala desa dan lurah untuk kembali memantau pembentukan posko dan pelaporan kinerja posko daerahnya.
"Ini bukan sekadar slogan, dan mohon untuk dapat ditindaklanjuti secara serius," ucapnya.
Wiku menilai, peningkatan kinerja sekecil apa pun, bahkan pada level terkecil sekalipun sangat bermakna dan besar kontribusinya dalam penanganan Covid-19, terutama menekan angka kematian. "Penanganan cepat dan terkoordinir hingga level terkecil menjadi kunci menekan kematian dari Covid-19, hal tersebut merupakan peran dari posko penerapan PPKM mikro di tingkat desa atau kelurahan," kata Wiku.