Selasa 08 Mar 2022 18:20 WIB

Pandemi Disebut Membaik, Mengapa Kematian Covid-19 Masih Capai Ratusan Jiwa Per Hari?

Pada hari ini, angka kematian harian Covid-19 di Indonesia tercatat 401 jiwa.

Sejumlah calon penumpang berjalan menuju pintu keberangkatan domestik di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (8/3/2022). Pemerintah bakal menghapus syarat negatif Covid-19 baik melalui tes PCR dan Antigen bagi pelaku perjalanan domestik baik jalur darat, laut, maupun udara. Kebijakan pelonggaran bagi pelaku perjalanan seiring membaiknya kondisi pandemi di Indonesia.
Foto:

Berdasarkan laporan Universitas Johns Hopkins pada Ahad (6/3/2022), jumlah kematian resmi Covid-19 secara global hampir melampaui enam juta jiwa. Penyebaran virus Corona yang telah memasuki tahun ketiga pun dinilai masih jauh dari kata selesai.

Data Universitas Johns Hopkins menyatakan, sebanyak 5.997.994 orang telah meninggal akibat Covid-19. Pulau-pulau terpencil di Pasifik yang berhasil mengisolasi diri selama dua tahun, baru saja bergulat dengan wabah dan kematian pertama akibat varian Omicron yang sangat menular.

"Mengingat apa yang kita ketahui tentang Covid, kemungkinan akan menyerang mereka setidaknya untuk tahun depan atau lebih," kata kepala delegasi Palang Merah Pasifik Katie Greenwood, dikutip Associated Press.

Contoh saja Tonga yang melaporkan wabah pertamanya setelah virus tiba akibat kapal bantuan internasional seusai letusan gunung berapi besar yang diikuti oleh tsunami pada Januari. Wilayah ini sekarang memiliki beberapa ratus kasus, meski 66 persen dari populasinya divaksinasi penuh.

Selain pulau Pasifik yang mulai menghadapi virus Corona, Hong Kong kini kembali menghadapi gelombang penyebaran virus yang besar. Wilayah ini melaporkan kematian yang melonjak dan memutuskan menguji sebanyak tiga kali untuk seluruh populasinya yang berjumlah 7,5 juta.

Selain itu tingkat kematian tetap tinggi pun terjadi di Polandia, Hongaria, Rumania, dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Adapun, Amerika Serikat mendekati satu juta kematian yang dilaporkan. Padahal program vaksinasi terus dilakukan dan persedian vaksin yang dapat dibilang tanpa batas.

Profesor tamu di sekolah kedokteran National University of Singapor dan ketua bersama Koalisi Imunisasi Asia Pasifik Tikki Pang menyatakan, kasus kematian tertinggi di seluruh dunia mayoritas kelompok yang tidak menerima vaksinasi. "Ini adalah penyakit yang tidak divaksinasi, lihat apa yang terjadi di Hong Kong sekarang, sistem kesehatan sedang kewalahan," katanya.

"Sebagian besar kematian dan kasus parah berada di segmen populasi yang tidak divaksinasi dan rentan," ujar mantan direktur kebijakan penelitian dan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu.

Di Indonesia, menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, 50 persen dari total pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit adalah mereka mengidap komorbid berat. Sebagian di antaranya adalah lansia yang belum mendapat vaksinasi.

"Sebanyak 50 persen kematian di beberapa rumah sakit lebih disebabkan karena pasien Covid-19 yang mengalami komorbid berat sebelumnya," kata Dante dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (7/3/2022).

Menurut data Kemenkes, sejak 21 Januari - 28 Februari 2022 terdapat 5.013 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Jika mengacu pada data ini, berarti ada 2.507 pasien Covid-19 yang meninggal karena komorbid.

Dante mengatakan, separuh dari pasien Covid-19 yang meninggal karena komorbid itu adalah pasien kategori lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap. "Hasil audit kematian di rumah sakit menunjukkan mayoritas kasus meninggal itu adalah lansia dengan komorbid berupa diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal," ujarnya.

Dengan tingginya kasus kematian pada lansia dengan komorbid ini, pemerintah pun terus mempercepat pemberian vaksinasi bagi lansia. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini baru 62 persen lansia yang mendapat vaksinasi lengkap di Pulau Jawa dan Bali.

"Kami akan terus kejar (vaksinasi lansia) untuk dapat lebih tinggi lagi," kata Luhut dalam kesempatan sama.

 

photo
Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. - (Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement