REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas akan membangun lima Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) sementara untuk mempercepat realisasi bebas sampah pada 2022.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Banyumas, Junaedi, awalnya target bebas sampah dapat terlaksana di Maret 2022 jika Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) rampung pada bulan ini. Namun, karena kembali molor, proses pengumpulan sampah masih dilakukan juga di TPA Gunung Cunil dan TPST lainnya.
"Harapannya di akhir Maret selesai. Kalau TPA BLE sudah bisa berfungsi secara sempurna 100 persen, ya kita harus merencanakan penutupan TPA Cunil," ujar Junaedi kepada Republika, Selasa (8/3/2022).
Junaedi memaparkan, saat ini jumlah sampah yang dibuang ke TPA Gunung Cunil rata-rata sekitar 17 truk sampah (DT) hingga 22 DT. Menurutnya, jumlah tersebut perlu dikurangi hingga 5 DT.
"Upaya untuk menurunkan 5 DT di tahun 2022 kita akan bangun 5 TPST lagi, atau 5 hanggar. Lima hanggar tersebut akan dibangun di Purwojati, Karangklesem, Teluk, Bancarkembar, dan Pasir Kidul," jelasnya.
Kelima hanggar tersebut akan digunakan untuk mengembangkan budidaya maggot dan kompos, agar sampah organik bisa semakin berkurang. Selain itu, DLH Banyumas juga akan membeli dua mesin pirolisis, yang digunakan untuk membakar residu sampah, dengan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar.
Program CSR Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto juga akan menyumbangkan satu mesin pirolisis. Dengan penambahan 3 mesin pirolisis, jumlah mesin pirolisis yang digunakan hanggar akan mencapai 9 mesin dengan kapasitas 12 meter kubik per jam.
Akan tetapi, jumlah tersebut diperkirakan masih kurang, mengingat jumlah sampah yang harus diproses hingga residu dalam sehari mencapai rata-rata 15 DT. "Hitung-hitungannya kapasitasnya 15 DT sehari yang diproses mesin. Kalau 15 DT setiap hari itu artinya seluruh 15 DT bisa habis terbakar, dengan jumlah pirolisis sebanyak 11 unit," papar Junaidi.
Untuk itu, DLH akan menganggarkan penambahan 2 mesin pirolisis lagi dalam anggaran perubahan tahun 2022. "Harapannya di 2022 sudah mendekati zero waste atau sudah tercapai zero waste. Jadi sudah tidak ada TPA, semua sampah diproses abis di pirolisis, kita tidak punya timbulan sampah," katanya.