REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Tahun ini, Provinsi Jabar memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 1.100 Km. Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, panjang jalan yang menjadi kewenangan provinsi Jabar ada 2.360 Kilometer.
Dinas BMPR, kata dia, kemudian mengidentifikasi dan menginventaris pada bulan Desember, dari 2.360 Km jalan yang rusak berlubang sepanjang 1100 Km. "Ini sporadis yaa kerusakannya. Kalau kita coba hitung semua. Dari Januari sampai 4 Maret kemarin sudah kita tangani 612 Km dr 1.100 Km ya rusak tadi," ujar Bambang, Senin (7/3).
Bambang menjelaskan, sisa jalan rusak sekitar 500 Km akan dibereskan tuntaskan sampai akhir April. Jadi, semuanya bisa selesai tak ada jalan berlubang. "Nah setelah yang 1.100 Km ini selesai, bukan berarti tak ada lobang baru potensi selalu ada. Tapi yang 1.100 Km ini April bisa dituntaskan," paparnya.
Oleh karena itu, kata dia, pendataan terus diakukan setiap pekannya. Pihaknya sendiri, memiliki petugas pemantau jalan. Jadi, setiap 1 Km diawasi oleh satu orang yang tergabung di unit reaksi cepat (URC)."Petugas URC punya tugas melakukan inventarisasi tiap pekan di rilis dan ada konsep penanganannya," katanya.
Bambang menjelaskan, Dinas BMPR memiliki 6 UPTD dibantu 31 SUP, 70 pengamat dan ada 236 mandor yang membuat tim perbaikan jalan."Dengan adanya 236 tim yang menangani. Jadi saya optimistis 500 Km akan selesai diperbaiki sesuai target. Mereka kerja terus di lapangan tanpa ada waktu libur," katanya.
Daerah yang terparah jalan rusaknya, kata dia, paling banyak di Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bogor, Karawang dan Purwakata. Dari 27 kabupaten/kota yang ada, pasti ada jalan berlubangnya. Namun, tingkat kerusakannya berbeda-beda. Ada yang tingkat kerusakannya ringan sedang dan rusak berat.
Terkait anggaran pemeliharaan jalan, menurut Bambang, pasti terkena dampak Covid 19. Tapi, pihaknya berupaya memenej anggaran yang ada. "Anggaran pemeliharaan jalan itu, kami gunakan untuk belanja material, belanja bahan bakar dan peralatan," katanya.
Berdasarkan perhitungnya, kata dia, anggaran yang ada akan cukup untuk melakukan penanganan sampai Mei untuk belanja materialnya. Jadi, pihaknya akan mengusulkan anggaran lagi untuk semester berikutnya diperubahan.
"Kan setelah di tambal satu lobang tak menutup kemungkinan akan ada lobang yang lainnya. Jadi dalam 1 tahun kami memperbaiki jalan rusak 2 kali atau dua periode," katanya.