REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk mengharapkan agar penerbangan internasional dengan rute Sydney (SYD) menuju Denpasar (DPS) Bali dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) yang positif.
"Dengan adanya kedatangan penerbangan internasional maka dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat internasional untuk terbang lagi dan kembali berwisata di Bali. Kita harap nantinya akan menimbulkan multiplier effect yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Provinsi Bali," kata Jamaruli dalam keterangan persnya yang diterima di Denpasar, Sabtu (5/3/2022).
Ia mengatakan kedatangan penerbangan internasional dari Sydney ini merupakan kedatangan pesawat pertama dari Australia setelah adanya pandemi Covid-19. Kedatangan Pesawat Garuda Indonesia tersebut membawa kru berjumlah 13 orang yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dengan mengangkut sebanyak 61 penumpang yang terdiri atas31 orang warga negara Australia, 27 orang WNI, 2 orang warga negara Selandia Baru, dan 1 Orang warga negara Polandia.
Adapun pemberian izin masuk dilaksanakan pada Area Kedatangan Internasional TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dilaksanakan pada Jumat (4/3/2022) sekitar pukul 14.50 WITA.
Setelah melakukan pendaratan, lalu Tim Imigrasi Ngurah Rai melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan pemberian izin masuk terhadap kru dan penumpang Pesawat Garuda Indonesia bernomor GA 715 dengan rute Sydney (SYD) menuju Denpasar (DPS) Bali yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Dengan adanya penerbangan ini, selain sebagai penghubung kedua negara, hal ini sejalan dengan pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19," katanya.