Jumat 04 Mar 2022 21:20 WIB

Realisasi Transaksi Ekspor Center Surabaya Ditarget Capai 100 Juta Dolar AS

Rumah Kurasi diharapkan mendukung tercapainya target tersebut.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Perajin memproduksi kok di industri rumahan untuk diekspor ke Malaysia (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menargetkan, realisasi transaksi Export Center Surabaya (ECS) pada 2022 mencapai 100 juta dolar AS
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Perajin memproduksi kok di industri rumahan untuk diekspor ke Malaysia (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menargetkan, realisasi transaksi Export Center Surabaya (ECS) pada 2022 mencapai 100 juta dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menargetkan, realisasi transaksi Export Center Surabaya (ECS) pada 2022 mencapai 100 juta dolar AS, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 72 juta dolar AS.

Ketua Umum Kadim Jatim, Adik Dwi Putranto, optimistis mampu mencapai target, karena memiliki perangkat yang bisa mendukung program ECS, salah satunya Rumah Kurasi. Selain itu, kata dia, para pelaku usaha semakin mengetahui kebutuhan di negara tujuan ekspor, sehingga lebih mudah memasarkan, termasuk eksportir yang mencari pasar baru.

Baca Juga

Kadin Jatim pun diakuinya berkomitmen melakukan sejumlah langkah strategis. Langkah itu diharapkan bisa memacu UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka hingga mampu diterima di pasar internasional.

Adik menyebut, peran Rumah Kurasi untuk meningkatkan produk sangat dibutuhkan. Dimana pelaku usaha khususnya UMKM bisa mengetahui apa saja kekurangan produk yang mereka hasilkan, mulai dari kualitas produk, kemasan, hingga legalitas dan lainnya.

"Di Rumah Kurasi ini produk mereka akan dikurasi oleh Kurator yang bersertifikat BNSP. Hasil kurasi mereka akan menjadi rekomendasi apakah produk ini layak dan bisa diterima pasar internasional, ataukah masih di level pasar modern atau justru masih untuk pasar tradisional," kata Adik, Jumat (4/2/2022).

Tahun lalu, lanjut Adik, ada sekitar 1.000 produk yang berhasil dikurasi. Dengan semakin banyaknya jumlah kurator di setiap kabupaten/kota, Kadin Jatim berharap jumlah produk yang berhasil dikurasi bakal lebih banyak lagi. 

"Kalau tahun kemarin kan kuratornya terbatas, sekarang jumlahnya sudah banyak, sekitar 150 kurator di seluruh Jatim. Pastinya jumlah produk yang bisa dikurasi akan bertambah banyak," ujarnya. 

Selain itu, kata Adik, ada banyak IKM dan UMKM di Jatim yang siap memperluas pasar hingga ke pasar internasional. Utamanya yang sudah bisa masuk pasar Jepang dan Australia. 

"Karena kedua negara tersebut memiliki standar tinggi, sehingga untuk masuk ke negara tujuan ekspor lain akan lebih mudah," kata Adik.

Kepala Pengelola ECS, Tommy Kaihatu berharap seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen dan fokus dalam mendukung UMKM Go Ekspor. Apalagi, kata dia, peluang pasar internasional membaik seiring peningkatan permintaanpasar dunia. 

"Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM kita untuk bisa dikenal buyer internasional dan peluang untuk merebut pangsa pasar dunia. Kata kuncinya ada di komitmen dan fokus dari seluruh stakeholder terkait," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement