Rabu 02 Mar 2022 17:25 WIB

Ini Kata IDI Soal Kemungkinan Vaksin Covid-19 Booster Keempat

Ini semua bergantung pada keputusan otoritas Kementerian Kesehatan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikan vaksin booster (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikan vaksin booster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis mengatakan, kemungkinan pemberian vaksin Covid-19 penguat (booster) dosis keempat masih dipantau. Ini semua bergantung pada keputusan otoritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"(Pemberian) vaksin Covid-19 dosis keempat masih dilihat," ujar Iris saat mengisi konferensi virtual BNPB Bertema Reinfeksi Covid-19, Apa yang Terjadi Pada Tubuh Kita? Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi tersebut mengakui, memang ada beberapa yang menyatakan vaksin booster keempat masih diperlukan. Meski dirinya secara pribadi menilai vaksin dosis keempat belum dibutuhkan, ia mengakui pemerintah Indonesia memiliki pertimbangan untuk memberikan vaksin dosis keempat. "Jadi kita tunggu saja dari Kemenkes bagaimana keputusan akhirnya mengenai vaksin Covid-19 booster dosis keempat," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Covid-19 varian Omicron lebih mudah menular. Ini bisa dilihat tingginya angka infeksi saat ini. Ia menjelaskan, varian yang baru ini ada mutasi sehingga muncul immune escape yang tidak dikenali oleh sistem imun terutama vaksin. Padahal, dia menambahkan, vaksin Covid-19 yang ada dibuat dengan strain Wuhan. 

Kemudian ada mutasi yang lambat laun terjadi namun vaksin masih mempan menghadapinya. Keñdati demikian, mutasi yang kesekian kali terjadi membuat efikasi vaksin berubah. "Contohnya vaksin influenza yang setiap tahun dibuat yang baru dan berbeda karena virus influenza juga berbeda setiap tahunnya dengan yang sebelumnya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement