Rabu 02 Mar 2022 15:29 WIB

Ditarget 14 Hari Salurkan BPNT, Ini yang Dilakukan Pos Indonesia

Strategi penyaluran yang dilakukan Pos Indonesia yaitu dengan memperbanyak Komunitas.

Direktur Bisnis dan Jaringan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus.
Foto: Istimewa
Direktur Bisnis dan Jaringan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) dipercaya Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan Dana bantuan sosial sembako atau BPNT (bantuan pangan non tunai) untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran tersebut harus selesai dalam 14 hari.

Penyaluran dana bantuan program sembako tahun 2022 dilakukan serentak mulai Minggu, 20 Februari. Dana yang diserahkan kepada KPM sebanyak Rp 600 ribu untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp 200 ribu).

Pos Indonesia optimistis bisa mengejar target penyaluran dalam 14 hari karena memiliki jaringan luas dan telah berpengalaman. "Kita bisa melakukannya karena punya jaringan luas dan tim yang kuat. Kita juga punya pengalaman menyalurkan BST (bantuan sosial tunai) tahun lalu," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/3/2022).

Karenanya, strategi penyaluran yang dilakukan Pos Indonesia, yaitu dengan memperbanyak komunitas. "Untuk mencapai target, komunitas diperbanyak menyesuaikan jumlah titik supaya tetap sesuai prokes. Selain itu, kami bagi per bagian. Misalnya, di area yang ramai, kita bagi menjadi dua kali bayar pagi dan sore," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus. 

 

photo
Petugas juru bayar datang mengantarkan bansos ke rumah KPM, akan dilakukan verifikasi data berupa pencocokan NIK KTP dengan undangan yang diterima KPM, pencocokan wajah penerima menggunakan (face recognition), memotret rumah KPM, dan dilakukan geo tagging. - (Istimewa)

 

Strategi penyaluran lainnya yang dilakukan Pos Indonesia untuk menjangkau wilayah terpencil yakni dengan menggandeng kelompok. "Kami kerja sama dengan aparat dan pemimpin informal di sana," kata Charles. 

Walau begitu, diakui Charles, penyaluran BPNT memiliki tantangan lebih besar dibandingkan BST. "Tantangannya jumlah yang besar, yaitu untuk 18,8 juta KPM, dan titik penyaluran yang lebih banyak," kata dia. 

Selain itu, Kemensos juga minta PT Pos saat menyalurkan bansos memotret penerima dan rumahnya dan dilakukan geo tangging agar rumah penerima bisa diketahui titik koordinatnya, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi Kemensos apakah penerima layak atau tidak mendapatkan bantuan.

Untuk diketahui, kata Charles, ketika petugas juru bayar datang mengantarkan bansos ke rumah KPM, akan dilakukan verifikasi data berupa pencocokan NIK KTP dengan undangan yang diterima KPM, pencocokan wajah penerima menggunakan (face recognition), memotret rumah KPM, dan dilakukan geo tagging. 

"Penggunaan biometrik melalui face recognition ini kita sambungkan dengan Disdukcapil. Ini yang membedakan dengan BST sebelumnya. Jadi, selain menyalurkan dana bansos, Kemensos juga sekaligus melakukan pemutakhiran data yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia," ujar Charles.

Penyaluran BPNT secara tunai dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai Minggu, 20 Februari 2022. Salah satunya dilakukan di wilayah Regional 3 Jawa Barat.

Ketua Satgas Penyaluran Dana Sembako wilayah Bandung, khususnya cabang utama Bandung, Jawa Barat, Doni Meirana, menyebutkan dalam menyalurkan bansos kepada KPM dilakukan melalui tiga cara, yaitu mengantar langsung ke rumah, melalui komunitas biasanya dikumpulkan di kelurahan, dan diambil di Kantor Pos dengan mematuhi prokes.

"Kami diberi target menyelesaikan penyaluran bansos kepada 44.051 KPM dalam 14 hari. Kami akan menyelesaikan maksimal Sabtu, 26 Februari," kata Doni.

Dana bansos yang disalurkan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh penerima. Misalnya, Sukaenah. KPM asal Kelurahan Cisereh, Kota Bandung, Jawa Barat, ini senang bisa menerima bansos. Sehari-hari, Sukaenah yang telah lama menjanda ini berdagang kecil-kecilan untuk menghidupi kelima anaknya.

"Uangnya mau buat beli beras. Saya lebih senang terima bantuan dalam bentuk uang karena bisa untuk membeli kebutuhan. Sesuai yang saya butuh. Ngk perlu mengantri di warung  Terima kasih kepada pemerintah dan Pos Indonesia atas bantuannya," kata Sukaenah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement