Indikator lain adalah angka reproduksi efektif atau angka kemampuan penyebaran penyakit harus di bawah angka 1. Prof Tjandra menyebut, beberapa pihak ada yang menyebutkan angka reproduksi Indonesia kini masih di atas 1.
"Ada yang melaporkan 1,161."
Prof Tjandra mengatakan, jumlah pasien dan kematian juga harus ditekan rendah. Lantas, pelayanan kesehatan perlu selalu siaga menghadapi kemungkinan kenaikan kasus dalam waktu tertentu.
Menurut Prof Tjandra, angka positive rate di Indonesia sempat cukup lama berada di bawah lima persen pada akhir 2021. Angka reproduksi juga pernah di bawah 1.
"Tapi dengan serangan omicron, angka positive rate dan angka reproduksi naik lagi seperti sekarang ini," katanya.
Prof Tjandra mendorong pemerintah untuk terus berupaya mengendalikan pandemi. Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia perlu mewaspadai kemungkinan varian baru SARS-CoV-2 di dunia.