Selasa 01 Mar 2022 19:14 WIB

Menlu Retno Ceritakan Kronologi Evakuasi 99 WNI dari Ukraina

WNI sudah diamankan di safe house Rzeszow, Polandia dan KBRI Bucharest, Rumania

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Konferensi pers virtual Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi tentang proses evakuasi WNI dari Ukraina, Selasa (1/3).
Foto:

Langkah RI Terhadap Rusia dan Ukraina

"Kita harus melihat situasi yang berkembang di Ukraina ini secara jernih. Ukraina dan Rusia adalah sahabat dekat Indonesia," kata Retno.

Retno mengatakan, Indonesia ingin membangun persahabatan yang lebih kuat dengan kedua negara tersebut. Oleh karenanya, Retno mengaku sudah berbicara melalui telepon dengan kedua Menlu, dari Rusia dan Ukraina.

Dalam hal ini Retno menegaskan kembali konstitusi Indonesia yang memandatkan agar Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia. Perdamaian tidak dapat terwujud jika terjadi perang.

"Politik luar negeri Indonesia selalu konsisten pada saat sampai pada penerapan hukum internasional dan Piagam PBB termasuk masalah penghormatan integritas wilayah dan penghormatan terhadap kedaulatan," ujarnya.

"Prinsip ini harus dihormati oleh semua negara, prinsip ini dijunjung tinggi oleh Indonesia dan selain itu hal utama yang harus menjadi perhatian kita semua adalah de-eskalasi dan masalah kemanusiaan," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, de-eskalasi harus dilakukan sebab sejalan dengan apa yang tertera di dalam konstitusi Indonesia untuk perdamaian. Dia pun berharap pembicaraan antara Ukraina dan Rusia dapat membuahkan hasil yang baik.

"Selain itu saving human right menjadi prioritas, safe passage menjadi kebutuhan utama dan harus dijamin. Prinsip inilah yang ditekankan Indonesia di berbagai forum baik Di NW maupun di Jenewa," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement