REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) genap berusia 34 tahun pada tanggal 3 Maret 2022. Sejarah Universitas BSI didirikan pada tanggal 3 Maret 1988 sebagai sebuah Lembaga Pendidikan Komputer (LPK) BSI oleh lima orang founder. Mereka adalah Herman P Harsoyo, Efriadi Salim, Sigit Swasono, Surachman NP Tangkilisan, dan Naba Aji Notoseputro.
“Seiring berjalannya waktu, para pendiri kursus komputer BSI mendirikan Politeknik BSI yang menyelenggarakan pendidikan program Diploma I (D1) tahun pada tahun 1993,” kata Co-founder BSI, Naba Aji Notoseputro dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/3).
Berikutnya, untuk lebih mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia serta memberi kesempatan kepada anak-anak bangsa untuk mengenyam pendidikan tinggi, maka pada tahun 1994, para founder BSI mendirikan Akademi Manajemen Ilmu Komputer (AMIK) BSI yang merupakan jenjang pendidikan Diploma III (D3). “Berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, kami mendirikan, Akademi Sekretaris dan Manajemen (ASM) BSI (2001/2002), Akademi Komunikasi (AKOM) BSI (2002/2003), Akademi Pariwisata (AKPAR) BSI (2007), Akademi Manajemen Keuangan (AMK) BSI (2007), dan Akademi Bahasa Asing (ABA) BSI (2008),” ujar Naba Aji yang juga pengurus Yayasan BSI.
Pada tahun 2017, semua akademi BSI diupayakan untuk dilebur menjadi sebuah universitas. Alhamdulillah pada bulan September 2018 Universitas BSI resmi telah berhasil digabungkan dengan tiga Fakultas dan 12 Prodi, dan menyelenggarakan jenjang pendidikan D3 dan Sarjana (S1).
“Pada tanggal 16 September 2018, BSI bertransformasi dengan menggabungkan akademi-akademi BSI menjadi satu universitas besar yang bernama Universitas BSI. Surat Keputusan perubahan akademi BSI menjadi Universitas BSI diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Ainun Na’im PhD, MBA di BSI Convention Center Kaliabang, Bekasi,” papar Naba Aji.
Ia menambahkan, selain itu dalam kurun waktu tahun 2000 sampai beberapa tahun yang lalu, BSI juga mendirikan beberapa lembaga untuk penunjang keberhasilan kuliah para mahasiswa. Lembaga-lembaga penunjang itu adalah BCC (BSI Career Center), BEC (BSI Entrepreneur Center), BIC (BSI Innovation Center), dan BSC (BSI Start up Center). Kemudian
BSI juga mendirikan lembaga penunjang lainnya, yakni LBA (Lembaga Bahasa Asing) dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi digital dan menyiapkan talenta-talenta digital di masa mendatang, maka pada awal tahun 2022 ini, Yayasan BSI menginisiasi pembentukan BSI Digital Creative Center.
“Saat ini Universitas BSI hadir di 30 kampus dan 20 kota di Jawa dan Kalimantan,” ujar Naba Aji.
Naba menjelaskan Universitas BSI membuktikan dirinya sebagai salah satu universitas terkemuka dan terbesar di Indonesia, baik secara nasional maupun di antara Perguruan Tingi Swasta (PTS) yang ada. “Universitas BSI masuk 100 Kampus Top Indonesia versi UniRank, yakni peringkat 23 (di antara seluruh PTS) dan peringkat 68 (secara nasional di antara seluruh kampus PTN dan PTS). Universitas BSI juga meraih peringkat 20 Top Indonesian Universisites on Facebook versi AICU tahun 2021, peringkat 78 Top 100 Perguruan Tinggi versi SINTA dari 5.178 Affiliations, dan peringkat 56 Top 100 Perguruan Tinggi versi SINTA dari 5.178 Affiliations dalam tiga tahun terakhir,” papar Naba Aji Notoseputro.