REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, perayaan lebaran pada tahun ini bisa dilakukan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19. Perayaan lebaran bisa berjalan normal jika dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua.
“Mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, Pak Menko mengizinkan, ya lebaran kali ini kita bisa hadapi dengan berbeda dibandingkan dengan lebaran-lebaran sebelumnya, dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua,” kata Menkes saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM bersama Presiden, dikutip pada Senin (28/2/2022).
Menkes menekankan pentingnya percepatan vaksinasi dosis kedua. Hingga saat ini, terdapat 344 juta dosis yang telah disuntikan. Untuk dosis pertama, lebih dari 70 persen atau 190 juta rakyat Indonesia telah disuntik.
“Diharapkan suntik keduanya juga bisa cepat ngejar 70 persen tersebut. Kalau bisa Bapak Ibu sebelum lebaran yaitu akhir April kita sudah selesaikan suntik 2 dosis 70 persen dari populasi,” tambah dia.
Pada ratas ini, presiden juga menyarankan agar Kemenkes melakukan sero survey pada Maret. Hasilnya diharapkan dapat keluar pada April dan bisa menjadi dasar dalam mengambil kebijakan terkait masa sebelum lebaran.
Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi baik dosis kedua maupun booster. Menkes juga mengingatkan agar masyarakat tak pilih-pilih jenis vaksin.
Sementara itu, pemerintah akan memberlakukan syarat vaksinasi dosis kedua untuk menentukan level asesmen pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) setiap daerah mulai pekan depan. Koordinator PPKM Jawa-Bali sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan itu akan menyebabkan peningkatan kabupaten/kota yang masuk ke level 3 dan 4.
"Namun tren peningkatan ini kami perkirakan akan berbalik menurun mulai minggu depan," ujarnya.