Senin 28 Feb 2022 00:17 WIB

Menkes: Pasien Covid-19 Meninggal Sebagian Besar Belum Vaksinasi Lengkap

Sekitar 70 persen lebih rakyat Indonesia sudah disuntik dosis pertama.

Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal saat ini adalah yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap. (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal saat ini adalah yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal saat ini adalah yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.

"Kami ingin sampaikan sekali lagi, yang paling banyak meninggal adalah orang yang belum divaksinasi atau belum divaksinasi lengkap," kata Menkes Budi dalam konferensi pers secara daring yang diikuti di Jakarta, Ahad (27/2/2022).

Baca Juga

Untuk itu, pemerintah saat ini memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi terutama untuk lansia dan melengkapi dosis vaksinasi bagi penerima vaksin yang belum menerima dosis lengkap. Dia menjelaskan, sekitar 70 persen masyarakat sudah menerima vaksin dosis pertama dan pihaknya menargetkan untuk mencapai angka yang sama untuk vaksin dosis kedua.

"Sampai sekarang sudah ada 344 juta dosis yang disuntikkan dan untuk dosis pertama sudah 190 juta, sekitar 70 persen lebih rakyat Indonesia sudah disuntik dosis pertama, diharapkan suntik keduanya juga bisa cepat mengejar 70 persen tersebut," katanya.

Dia mengatakan, jika tingkat vaksinasi mencapai target, maka hal tersebut dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan untuk masa libur Idul Fitri tahun ini. "Sebelum Lebaran, yaitu akhir April 2022, kami sudah selesaikan suntik dua dosis 70 persen dari populasi sehingga mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, Pak Menko mengizinkan, ya Lebaran kali ini kita bisa hadapi dengan berbeda dibandingkan dengan Lebaran-Lebaran sebelumnya, dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua," katanya.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan survei serologi sebagai dasar dalam mengeluarkan kebijakan pada masa Lebaran. "Kami akan melakukan sero survei bulan Maret ini agar nanti pada bulan April kalau bisa sudah keluar hasilnya sebagai dasar kami mengambil kebijakan terkait dengan masa sebelum Lebaran," kata Menkes Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement