REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak empat kejadian angin kencang melanda Kabupaten Sukabumi pada Ahad (27/2/2022) pagi hingga sore hari. Dampaknya sebanyak 10 unit rumah warga rusak sedang.
Selain itu angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang hingga meminta korban jiwa tiga orang meninggal dunia dari dua lokasi berbeda. '' Data dari Pusdalops menyebutkan ada empat kejadian bencana angin kencang,'' ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada wartawan.
Ke empat titik lokasi bencana itu yakni di Jalan Mareleng-Palangpang, Kecamatan ciemas. Selanjutnya di Kampung Bojongsawah, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten. Selanjutnya di Jalan Raya Citepus, tanjakan SBH, Desa Citepus, Kecamatan palabuhanratu dan Jalan Cikidang-Palabuhanratu, Kecamatan Cikidang, Sukabumi.
Menurut Anita, korban meninggal dunia akibat pohon tumbang di Jalan Raya Citepus Palabuhanratu sebanyak 2 orang yakni Nurlaela (45 tahun) dan Nyai Maryati (40 tahun) warga Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Korban meninggal lainnya akibat pohon tumbang di Jalan Raya Cikidang Palabuhanratu yakni Muhammad Arfan (7) warga Kecamatan Kalapa Nunggal, Sukabumi.
Di sisi lain, bencana angin kencang menyebabkan sebanyak kerusakan pada 10 unit rumah di Kecamatan Sagaranten dan merusak fasilitas umum jalan (rusak ringan-red). Lokasi kejadian tepatnya di Kampung Bojong Sawah RT 05 RW 01, Desa Cibaregbeg, Sagaranten.
'' Bencana angin kencang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB,'' kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten, Jaenal Mutakin. Di mana peristiwa ini bersamaan dengan turunnya hujan deras.
Data sementara ada sebanyak 10 unit rumah yang mengalami rusak sedang. Sementara kerugian materil diperkirakan Rp 35 juta. '' P2BK berkoordinasi dengan babinsa, babinmas dan Pol PP memberikan himbauan ke masyarakat untuk tetap waspada jika terjadi lagi hujan yang terus menerus,'' ungkap Jaenal. Sementara petugas di lapangan tetap siaga dalam menangani bencana.