REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT - Gempa bumi mengguncang Sumatra Barat pada Jumat (25/2/2022) kemarin sekitar pukul 8.30 WIB. Gempa bermagnitudo 6,2 itu berdampak besar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Di Pasaman Barat, ada tiga orang meninggal dunia. Sementara di Pasaman ada empat orang meninggal dunia. Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah pemekaran dari Pasaman sehingga kedua daerah adalah bertetangga.
Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rumainur, mengatakan sebelumya dilaporkan ada tiga daerah yang terdampak parah gempa. Tiga daerah itu yakni Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, dan Kabupaten 50 Kota. “50 Kota sempat merasakan. Akan tetapi setelah verfikasi ulang, laporannya hanya dua rumah yang rusak ringan sehingga yang terdampak parah gempa hanya dua daerah, Pasaman dan Pasaman Barat,” kata Rumainur, Sabtu (26/2/2022).
Kepala Badan Pelaksana BPBD Pasaman, Alim Bazar, mengatakan hingga Sabtu pagi tercatat empat warganya meninggal dunia, sementara 36 lainnya mengalami luka. Korban luka saat ini ditangani tim medis rumah sakit dan Puskesmas terdekat. BPBD Pasaman menurut Alim masih mendata jumlah kerusakan yang dialami.
“Yang pasti kerusakan terjadi di sejumlah fasilitas umum, seperti masjid, bank, rumah sakit, sekolah dan ratusan rumah warga. Kami belum selesai menghitung,” ujar Alim.
Di Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman, saat ini ada banyak warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kajai Pasaman Barat di mana terdapat ratusan rumah warga rata dengan tanah. Di Kabupaten Pasaman, kondisi paling parah terjadi Nagari Malampa, Kecamatan Tiga Nagari ada puluhan rumah warga ambruk.