REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek beroperasi pada Agustus 2022.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memastikan LRT Jabodebek dapat beroperasi sesuai dengan target.
"Progres pembangunan LRT Jabodebek sampai dengan Februari 2022 telah mencapai 80,27 persen dengan pembangunan Depo LRT Jabodebek mencapai 77 persen," kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (25/2/2022).
Didiek memastikan direksi KAI, PT Adhi Karya (Persero) tbk, PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, PT Len Industri (Persero), dan Kemenhub telah mengunjungi Depo LRT Jabodebek pada hari ini (25/2/2022). Depo tersebut berlokasi di Bekasi Timur pada Jumat (25/2).
Didiek memastikan, kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka memastikan proyek LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. Khususnya dalam mengejar target agar beroperasi pada Agustus 2022 mendatang.
“Kami akan memastikan kesiapan Depo untuk menunjang operasional LRT Jabodebek,” tutur Didiek.
Dengan luas area sekitar 100 ribu meter persegi, Didiek memastikan Depo LRT Jabodebek terdiri dari beberapa area. Dia menuturkan, area tersebut mencakup stabling, light maintenance, heavy maintenance, operation control center (OCC) building, dan area lainnya.
Light maintenance memiliki 10 jalur yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan ringan LRT Jabodebek seperti perawatan harian dan perawatan bulanan setiap satu, tiga, enam, dan 13 bulanan.
Sedangkan heavy maintenance memiliki delapan jalur yang digunakan untuk perawatan besar LRT Jabodebek dengan siklus perawatan tahunan.
Sebelumnya, KAI menargetkan penyelesaian depo LRT Jabodebek secara keseluruhan hingga sistem persinyalannya dapat selesai pada akhir tahun ini. Meskipun begitu hal tersebut dipastikan tidak akan menghambat target operasional LRT Jabodebek.
"Penyelesaian Depo, Oktober 2022 harus selesai. Lalu setelahnya (sisa akhir 2022) akan ada uji coba persinyalannya di depo. Satu bulan lagi akan uji coba kombinasi depo dan maindland," ungkap Purnomosidi.
Setelah semua hal tersebut siap pada akhir 2022, Purnomosidi mengatakan penerapan operasional LRT Jebodebek secara otomatis tanpa masinis dapat dilakukan hingga depo. Operasional LRT yang menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Dengan begitu penerapan GoA level 3 secara penuh hingga depo LRT Jabodebek akan diterapkan pada 2023. Selama belum menggunakan sistem GoA level 3 tersebut, Purnomosidi mengatakan depo akan dijalankan dengan manual. Rahayu Subekti