Jumat 25 Feb 2022 20:03 WIB

Aksi Mogok Pedagang Daging yang akan Berjalan Sepekan

HPP daging yang tinggi membuat pedagang kewalahan menutup kerugian.

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (25/2/2022). Berdasarkan keterangan pedagang, sejak sepekan terakhir harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan hingga Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut berdampak pada turunnya daya beli masyarakat dan menurunnya omzet pedagang hingga 50 persen. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengungkapkan Kota Bandung terdampak terhadap kenaikan harga daging sapi. Sebab mayoritas daging sapi yang beredar di pedagang dan pembeli merupakan barang impor.

"Kota Bandung terdampak sekali sama seperti Jakarta (akibat kenaikan harga daging sapi). Kalau ada riak-riak di Australia atau New Zealand pasti kena beda dengan Jawa timur yang memiliki pasokan lokal tinggi," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Jumat (25/2/2022).

Ia menuturkan mayoritas pangan yang dijual di Kota Bandung termasuk daging sapi berasal dari luar daerah maupun impor. Kondisi tersebut membuat komoditas impor khususnya daging sapi sangat bergantung kepada daerah lain.

"Kota Bandung 98 persen impor pangan, lokalnya sedikit banget Jabar bukan produsen sapi potong dan Bandung sangat tergantung impor," katanya.

Elly mengungkapkan saat ini harga daging sapi tidak mengalami kenaikan signifikan seperti di Jakarta. Pihaknya sedang menghimpun data terkait penyebab kenaikan komoditas tersebut.

Ia mengaku sempat menanyakan kepada distributor atau pun importir daging sapi terkait kenaikan harga. Elly menyebut terjadi peningkatan harga ternak dan daging dari Australia. Ia menyebut di Kota Bandung terdapat beberapa importir daging sapi.

Kabid Distribusi Perdagangan Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan hingga Kamis (25/2/2022) kemarin harga daging sapi yang dijual bervariasi dari Rp 135 ribu per kilogram hingga Rp 140 ribu per kilogram. Ia mengklaim harga tersebut relatif stabil.

Pihaknya pun belum mendapatkan informasi terkait rencana mogok para pedagang daging sapi. Ia menyebut aksi tersebut diperkirakan akan dilakukan oleh pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek.

Sedang di Jakarta pedagang daging di Pasar Slipi Jakarta Barat dipastikan mogok berjualan mulai Senin 28 Februari 2022. "Rencananya semua pedagang daging mogok berjualan. Karena harga daging sapi terus naik," kata Kepala Pasar Slipi, Hendra Silalahi, saat dikonfirmasi, kemarin.

Menurut Hendra, pada kondisi normal harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram. Saat ini harganya sudah mencapai Rp 140.000 per kilogram.

Kenaikan harga daging sapi yang lebih dari 27 persen tersebut, kata dia, membuat para pedagang daging kesulitan berjualan karena pembelinya menjadi sepi. "Kenaikan harga itu terjadi sejak awal Februari," katanya.

Pedagang daging di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur juga memastikan mogok berjualan pada Senin besok. "Kenaikan harga terjadi hampir setiap hari, sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500. Karena harganya melonjak tinggi, pembeli jadi sepi. Sepinya pembeli, membuat kami menjadi berat," kata salah satu pedagang daging sapi, Andri.

Menurut Andri, dalam kondisi normal harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram. Tapi saat ini sudah naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram untuk daging sapi lokal, serta Rp 120 ribu-125 ribu per kilogram untuk daging sapi impor di Kramat Jati.

Andri menjelaskan, aksi mogok jualan itu rencananya dilakukan serentak oleh pedagang daging sapi di seluruh DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Banten. "Kalau kita pasrah begini terus ya ekonomi enggak jalan. Dengan aksi mogok siapa tahu pemerintah merespons," ujar Andri.

photo
Pembeli memilih daging sapi di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (25/2/2022). Berdasarkan keterangan pedagang, sejak sepekan terakhir harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan hingga Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut berdampak pada turunnya daya beli masyarakat dan menurunnya omzet pedagang hingga 50 persen. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement