Kamis 24 Feb 2022 17:38 WIB

Setelah Tempe, Giliran Pedagang Daging akan Mogok

Mogok berjualan pedagang daging disebabkan tingginya harga daging.

Pedagang memotong daging sapi dagangannya di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (23/02/2022). Harga daging sapi mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram. Menurunya daya beli masyarakat selama pandemi covid-19 ditambah kenaikan harga daging sapi berakibat menurunnya omzet pedagang hingga 50 persen.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Pedagang memotong daging sapi dagangannya di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (23/02/2022). Harga daging sapi mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram. Menurunya daya beli masyarakat selama pandemi covid-19 ditambah kenaikan harga daging sapi berakibat menurunnya omzet pedagang hingga 50 persen.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang daging di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur berencana mogok berjualan pada Senin (28/2/2022) hingga Jumat (4/3/2022). Aksi mogok dilakukan akibat melonjaknya harga daging.

"Kenaikan harga terjadi hampir setiap hari, sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500. Karena harganya melonjak tinggi, pembeli jadi sepi. Sepinya pembeli, membuat kami menjadi berat," kata salah satu pedagang daging sapi, Andri, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Menurut Andri, dalam kondisi normal harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram. Tapi saat ini sudah naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram untuk daging sapi lokal, serta Rp 120 ribu-125 ribu per kilogram untuk daging sapi impor.

Andri menjelaskan, aksi mogok jualan itu rencananya dilakukan serentak oleh pedagang daging sapi di seluruh DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Banten. "Kalau kita pasrah begini terus ya ekonomi enggak jalan. Dengan aksi mogok siapa tahu pemerintah merespons," ujar Andri.

Sementara itu, salah satu pembeli daging sapi, Diana, mengatakan, kenaikan harga daging itu dikeluhkan pembeli. Dia berharap pemerintah dapat menormalkan harga daging sebelum bulan Ramadhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement