REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Sekurangnya 10 tenaga kesehatan (nakes) di salah satu puskesmas di Bukittinggi, Sumatera Barat terpapar Covid-19 sehingga harus ditutup untuk sementara waktu. Kepala Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi, Mailinda Irianti di Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah di Bukitinggi, Kamis (24/2/2022) mengatakan 10 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu membuat semua layanan dihentikan selama tiga hari kecuali instalasi gawat darurat (IGD).
"Selain 10 nakes yang terpapar, umumnya nakes lain juga terkendala faktor kelelahan karena beberapa waktu belakangan harus lembur. Ada lima orang lagi yang mengalami gejala, kami sudah koordinasikan dengan kepala Dinas Kesehatan hingga harus menghentikan sementara pelayanan," katanya.
Ia mengatakan layanan IGD dan ibu hamil serta balita diusahakan tetap dilayani meski kekurangan tenaga kesehatan saat ini. Pihaknya tidak bisa memastikan dari mana penularan didapat oleh para tenaga kesehatan yang kini menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. "Beberapa waktu belakangan memang seluruh nakes sibuk berkeliling baik dari sekolah atau kelurahan, kami pastikan juga tenaga kesehatan sudah memakai APD lengkap tapi tetap terkonfirmasi, apalagi Omicron yang mudah penyebarannya," kata dia.
Puskesmas di Bukittinggi, menurutnya juga telah menerapkan protokol ketat kepada pasien dan pengunjung yang datang untuk meminimalisir penyebaran wabah. "Kita sediakan antigen gratis juga di sini, tenaga kesehatan kami juga sudah booster, pelajarannya adalah tetap imbauan kepada warga untuk patuh prokes karena vaksin bukan berarti kita kebal penyakit secara total," kata Mailinda Irianti.
Sementara dari data Pusat Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dilaporkan penambahan kasus baru terdapat 34 orang terkonfirmasi positif. Ke-12 orang itu ada di Kecamatan Guguak Panjang, 16 orang di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan enam lainnya di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh. Total kasus dari Maret 2020 hingga saat ini menjadi 4.670 orang dengan perincian dirawat 13 orang. Isolasi mandiri 197 orang, sembuh atau selesai isolasi 4.359 orang dan jumlah meninggal menjadi 101 orang.