Kamis 24 Feb 2022 17:42 WIB

Perluas Lahan Tanaman Kedelai, Atur Acuan Harga Tertinggi Kedelai Impor

Pedagang mulai berjualan kembali dengan harga tempe dan tahu dinaikkan.

Pekerja memproduksi tempe di Kelurahan Pasir Kuda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Industri rumahan tersebut kembali memproduksi tempe hingga 300-400 kilogram per hari namun memperkecil ukuran berat tempe dari sebelumnya 9 ons menjadi 7 ons karena masih tingginya harga kacang kedelai impor yang mencapai Rp11.500-Rp11.700 per kilogram.
Foto:

Pakar pertanian dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Loekas Soesanto mengingatkan, perlunya perluasan lahan khusus guna meningkatkan produksi kedelai lokal di Tanah Air.

"Perluas lahan khusus untuk tanam kedelai, bisa dengan cara memanfaatkan lahan marjinal atau lahan kering dengan kandungan nara terbatas, tentunya dengan didukung teknologi pupuk guna meningkatkan potensi kesuburan tanah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).

Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed itu juga mengatakan, petani perlu didorong untuk menanam kedelai tidak hanya sebagai rotasi tanam guna mendukung intensifikasi pertanian. Jika bisa, penanaman kedelai dilakukan sepanjang tahun dengan dukungan bibit unggul.

"Dengan demikian dapat mengurangi potensi penurunan hasil dan menjaga kondisi tanah agar tetap subur serta produktivitasnya akan terus meningkat," katanya.

Dia menambahkan, untuk mendukung produktivitas dan kualitas kedelai maka petani juga perlu didorong untuk menghasilkan kedelai dengan ukuran besar. "Hal ini sesuai dengan harapan perajin tahu dan tempe yang tentunya tetap harus disesuaikan dengan kondisi lokal setempat," katanya.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian (Kementan) Yuris Tiyanto menyatakan, Kementan sedang melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kedelai nasional, supaya petani kembali tertarik menanam kedelai. Sebagai informasi, pada 2022 Kementan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu ha, dengan anggaran yang terbatas ini diharapkan selebihnya bisa dengan peran berbagai pihak termasuk off taker.

Strateginya, salah satunya dengan menggandeng perusahaan yang siap menyerap atau off taker sebagai penjamin untuk bisa memperoleh pembiayaan perbankan.

"Seperti halnya yang dilaksanakan di Solo pada Senin (14/2/2022) lalu, Kementan bersama dinas pertanian di 14 provinsi lokasi pengembangan kedelai non APBN/KUR, memfasilitasi kegiatan penandatanganan MoU antara perbankan dengan pihak off taker sebagai langkah pemenuhan target  pengembangan kedelai dengan dana KUR tahun 2022," kata dia.

Lahan pertanaman kedelai tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa lahan tersebut akan berada antara lain di Provinsi Sulawesi Selatan, DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Jambi dan Banten.

 

“Kita akan tanam di sentra yang sudah ada, kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun,” jelas Yuris.

Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Rio Dhani Laksana mengatakan pemerintah juga perlu mengkaji penetapan harga acuan tertinggi untuk kedelai impor sebagai solusi menghadapi lonjakan harga yang mempengaruhi aktivitas sejumlah industri di dalam negeri.

"Karena kenaikan yang fluktuatif, maka akan lebih baik jika pemerintah mengkaji kemungkinan menetapkan harga acuan tertinggi untuk kedelai impor," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (23/2/2022).

Rio menjelaskan, bahwa fleksibilitas harga kedelai sangat mempengaruhi konsumen. Pasalnya, di tengah pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, maka produk tahu dan tempe menjadi alternatif protein masyarakat.

"Solusi peningkatan produksi kedelai memang perlu menjadi acuan kebijakan dari kementerian pertanian, tetapi di sisi lain peningkatan produksi kedelai lokal yang bertahap akan membutuhkan waktu yang panjang agar terealisasi," kata Rio.

Hal lain yang dapat dilakukan pemerintah, kata dia, adalah melakukan operasi pasar dan memberikan program insentif atau subsidi harga impor kedelai. "Hal ini juga bisa dilakukan pemerintah sementara waktu sampai harga kembali normal," katanya.

 

photo
Harga minyak goreng masih melambung. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement