Kamis 24 Feb 2022 02:14 WIB

Disdagin Bandung Duga Harga Minyak Naik karena Ada Penimbunan

Disdagin menemukan sejumlah orang mengantre minyak goreng tiap harinya.

Pedagang membawa jerigen berisikan minyak goreng saat distribusi minyak goreng di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima 30 juta liter minyak goreng dari pemerintah pusat yang akan didistribusi ke 27 kota/kabupaten di Jawa Barat guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pedagang membawa jerigen berisikan minyak goreng saat distribusi minyak goreng di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima 30 juta liter minyak goreng dari pemerintah pusat yang akan didistribusi ke 27 kota/kabupaten di Jawa Barat guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menduga harga minyak goreng naik karena ada penimbunan. Pernyataan tersebut muncul setelah melihat fenomena masyarakat yang membeli komoditas tersebut secara berlebihan.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan banyaknya antrean masyarakat yang membeli minyak goreng di toko ritel itu diduga karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang ingin menimbun. Pasalnya di toko ritel minyak goreng dijual dengan harga yang sesuai, yakni Rp 14.000 per liter.

Baca Juga

"Karena fenomena ibu-ibu sekarang, (toko ritel) buka jam 10.00 WIB, jam 09.000 WIB sudah mengantre hanya untuk membeli minyak goreng, itu juga merupakan sesuatu yang sangat aneh," kata Elly, Rabu (23/2/2022).

Elly menilai, kebutuhan minyak goreng di rumah tangga biasanya maksimal itu 4 liter untuk satu bulan. Namun menurutnya diduga ada sejumlah orang yang mengantre setiap hari hanya untuk mendapatkan minyak goreng tersebut. "Ini memang dengan fenomena ini saya sangat khawatir, ada segelintir orang yang memanfaatkan harga ritel Rp 14.000 per liter, memanfaatkan ibu-ibu untuk belanja, dan ditampung untuk dijual kembali," kata Elly.

Dia mengungkapkan jika pihaknya mendapatkan laporan mengenai adanya sejumlah orang yang menjajakan minyak goreng dengan menggunakan mobil bak terbuka di kawasan Bandung. Menurut dia, sejumlah orang tersebut menjual minyak goreng dengan harga Rp 32.000 untuk dua liter.

Sehingga oknum tersebut mengambil keuntungan sekitar Rp 2.000 dari setiap liter yang terjual. "Sayangnya kami tidak punya fotonya dan sudah terlambat, dan kita akan menelusuri dari mana orang itu mendapatkan minyak goreng," kata dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Pihak kepolisian pun menyatakan jika ada pihak yang melakukan penimbunan minyak goreng maka dapat dikenai sanksi pidana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement