Rabu 23 Feb 2022 20:20 WIB

Kominfo Ajak Masyarakat Cegah Perundungan Siber dengan Firtual

Saat ini semakin beragam jenis media sosial yang tersedia.

 Forum Literasi Hukum dan HAM Digital (FIRTUAL) dengan tema Sadar Hukum dan HAM: Perundungan Siber dan Etika Siber pada Senin (21/02/2022),
Foto:

Kemudian Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Nyarwi Ahmad, menyampaikan bukan hanya sekadar kemampuan berkomunikasi di publik yang dibutuhkan tetapi juga orang itu perlu mengerti prinsip-prinsip berkomunikasi di ruang publik itu seperti apa, tahu norma dan etika, apa saja dan mana saja yang bisa dan pantas dilakukan dan sebagainya. 

“Itu semua penting untuk dilakukan, bila tidak, pasti akan memunculkan persoalan, salah satunya ya cyber-bullying”, tambahnya.

Menanggapi maraknya cyberbullying yang terjadi di kalangan masyarakat, Staf Khusus Menkominfo, Dr. Rosarita Niken Widiastuti menilai banyak masyarakat mengira kehidupan nyata dan kehidupan dunia maya berbeda, di kehidupan nyata ada etika dan sopan santun, namun ketika di media sosial seorang diri seolah-olah tidak ada tanggung jawab pada apa yang mereka tulis dan upload, padahal apapun yang di-upload semuanya meninggalkan histori. 

“Jejak digital akan selalu ada dan tidak terhapus sampai kapanpun. Jadi mari berinvestasi dengan mengunggah konten-konten yang positif di dunia maya”, tuturnya. 

Publik figur, Tasya Kamila, memberikan tipsnya dalam menghadapi perundungan siber seperti yang pernah dialaminya. Menurut Tasya, orang-orang yang sering berkomentar yang sifatnya hinaan, tidak penting, dan cenderung membully, tidak perlu dikasih “panggung” atau “dicuekin” saja dan apabila terlalu menggangu bisa di-block.

Meskipun demikian, Tasya menambahkan bahwa semuanya kembali lagi kepada kita dalam memposting konten, menurutnya kita harus menjadikan halaman media sosial kita sebagai konten yang menyebarkan positivity dan itu akan menghasilkan pengikut-pengikut yang positif juga.

 

“Kalau kita suka posting yang kontroversi maka yang bakalan menanggapi postingan kita juga pastinya akan menuai respon-respon yang kontroversi juga, tetapi kalau kita ingin membangun komunitas yang positif ya kita pun juga harus mengkurasi konten kita”, kata Tasya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement