Selasa 22 Feb 2022 18:23 WIB

Ridwan Kamil Desain Gedung Kejati Jabar Berkonsep Kantor Cerdas

Menurut Emil dari sisi bangunan, gedung pemerintahan harus mempunyai nilai filosofi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesain Gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) yang terletak di Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung dengan mengusung konsep kantor cerdas (smart office). (ilustrasi).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesain Gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) yang terletak di Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung dengan mengusung konsep kantor cerdas (smart office). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesain Gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) yang terletak di Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung dengan mengusung konsep kantor cerdas (smart office). Mengusung konsep tersebut, kata Ridwan Kamil, maka Kejati Jabar sudah siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan selesainya renovasi gedung instansi itu.

"Pelayanan dari Kejati Jabar sudah sangat siap bertepatan pada hari ini diresmikan. Gedung yang dulu sangat terbatas, sekarang sangat memadai," ujar Ridwan Kamil, seusai menghadiri acara peresmian Gedung Kejati Jabar, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

Peresmian Gedung Kejati Jabar tersebut diresmikan oleh Jaksa Agung RI Burhanuddin bersama Gubernur dan jajaran Forkopimda Jabar. Ridwan Kamil menuturkan, dengan berkonsep smart office (kantor cerdas) yang berbudaya, gedung Kejati Jabar akan lebih maksimal melayani publik dengan hadirnya sejumlah fasilitas digital yang meminimalkan pertemuan fisik dan mengutamakan paperless.

Untuk memantau aktivitas Kejaksaan Negeri di 27 kabupaten/ kota dan pusat data, Kejati Jabar kini memiliki Command Center. Dilengkapi juga dengan ruang media center, podcast, perpustakaan digital, termasuk ruang konsultasi mediasi.

Ridwan Kamil ini mengatakan, dari sisi bangunan, gedung pemerintahan harus mempunyai nilai filosofi. Itulah mengapa ia merancang tiga pola bangunan sesuai semboyan Kejaksaan, yaitu Satya Adhi Wicaksana.

"Gedung pemerintahan harus ada nilai filosofinya, jadi terasa bahwa ini gedung Kejaksaan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Kang Emil, bangunan juga tak harus terlalu tradisional, tapi dapat dipadukan dengan konsep modern. Ini terlihat dari adanya pola batik khas beberapa daerah di Jabar pada gedung Kejati ini.

"Zaman sudah modern, tapi ada simbol tradisionalnya, maka ada pola batik dari berbagai daerah di Jabar," kata Kang Emil.

Dibangun di atas lahan seluas 11.950,36 meter persegi, anggaran pembangunan gedung Kejati Jabar berasal dari hibah Pemda Provinsi Jabar dalam dua tahun anggaran. Kang Emil mengatakan, hal itu merupakan bentuk kekompakan forkopimda dalam membangun Jabar.

"Kekompakan forkopimda itu salah satunya seperti ini. Kami memberikan hibah, juga mengawal prosesnya, sehingga nanti menjadi salah satu gedung Kejati terbaik di Indonesia," tuturnya.

Ia berharap dengan semangat gedung baru ini kondusivitas sosial, politik dan hukum di Jabar terjaga dengan baik. "Bangunannya harus bagus, begitu juga dengan wajah penegakan hukumnya," tambah Kang Emil.

Senada dengan Kang Emil, Jaksa Agung RI Burhanuddin mengatakan, bahwa pembangunan gedung Kejati Jabar tersebut merupakan bentuk sinergi. Kejati Jabar dipastikan siap mendukung penegakan hukum di Jabar.

"Ini adalah bentuk sinergitas PemdaProvinsi Jabar dengan Kejaksaan. Sebagai aparat penegak hukum, kami siap mendukung penegakan hukum di Jabar," kata Burhanuddin.

Ia pun memastikan, walaupun menggunakan dana hibah dari Pemda Provinsi Jabar, pihaknya akan tetap bekerja profesional dan menjaga independensi. "Ini bukti dukungan Pemda, tapi tidak mempengaruhi independensi kami dan akan tetap berkerja dengan maksimal," ujar Burhanuddin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement