Senin 21 Feb 2022 17:48 WIB

Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian, Mendeteksi Dini Pasien Covid dengan Komorbid

Pasien komorbid tercatat rata-rata meninggal lima hari sejak masuk ke dalam rumah sak

Tim TRC Kota Yogyakarta usai memakamkan jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 di Makam Jati Terban, Yogyakarta, Jumat (18/2/2022). Kasus kematian pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta merangkak naik. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mulai 9 hingga 17 Februari tercatat ada 19 kematian akibat virus Covid-19. Sepekan sebelumnya hanya ada 4 kematian akibat virus Covid-19.
Foto:

Kasus penambahan Covid-19 harian pada Senin (21/2/2022) tercatat sebanyak 34.418 kasus dengan 176 kasus meninggal. Puncak tertinggi penambahan kasus di Tanah Air sepanjang pandemi adalah ketika menyentuh 64 ribu kasus sepekan lalu. Setelahnya kasus harian Covid-19 menurun fluktuatif.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan empat provinsi mulai mengalami penurunan dan salah satunya, DKI Jakarta. Diketahui ada 13 provinsi yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan saat Delta dulu.

"13 Provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Papua, Sulut, Lampung, Sulsel, Sumut, NTB dan Sumsel itu semua sudah lebih tinggi dari puncak Delta," kata Budi.

"Lima di antaranya sudah mengikuti tren menurun yaitu DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku dan NTT," sambung Budi.

Budi mengatakan kasus Covid-19 saat ini lebih tinggi dibandingkan puncak varian Delta yang pernah berada di angka sekitar 56 ribu. Namun, masyarakat diminta tak perlu khawatir dengan kondisi saat ini.

Dengan kondisi ini, Budi menyebut penyebaran Covid-19 kini sudah bergeser ke luar Pulau Jawa-Bali. Berdasarkan data yang dimilikinya, proporsi kasus Covid-19 di luar persentasenya terus bertambah.

"Karena proporsinya Jawa-Bali sudah menurun sehingga di luar Jawa-Bali naik. Yang tadinya perbandingannya 97 persen Jawa-Bali, 3 persen luar Jawa Bali sudah jadi 72-28 persen," ujarnya. "Sehingga akan terjadi pergeseran ke sana (luar Pulau Jawa-Bali)," lanjutnya.

enteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Bali kini terpantau telah mengalami tren penurunan kasus konfirmasi harian selama 7 hari terakhir. Selain itu, kata Luhut, tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali.

Ia melanjutkan, hingga hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian saat varian Delta. Karena itu, Luhut menegaskan, perkembangan kasus Omicron di Indonesia saat ini masih terkendali. Meskipun demikian, ia mengakui masih terjadi penambahan kasus yang jumlahnya sudah melebihi tren kenaikan saat periode Delta.

“Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren Delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta beberapa waktu lalu,” jelas dia.

Berdasarkan data yang dihimpun, dari 2.484 pasien yang meninggal, Luhut menyebut sebanyak 73 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi dosis lengkap, 53 persen lansia, dan 46 persen memiliki penyakit komorbid. Pasien komorbid tersebut rata-rata meninggal lima hari sejak masuk rumah sakit, dengan komorbid terbanyak yakni penyakit diabetes mellitus.

“Saya ingatkan kepada teman-teman, saudara-saudara kita yang punya komorbid dan khususnya diabetes mellitus, bila sampai kena segera menuju rumah sakit. Jangan tunggu sampai berlanjut,” ujar Luhut.

Dalam rapat terbatas ini, Presiden Joko Widodo pun meminta agar risiko kematian terhadap lansia yang belum divaksin dan yang memiliki komorbid dapat ditekan maksimal dan mendapatkan penanganan yang baik.

photo
Obat Covid-19 yang Ternyata tak Bermanfaat dan berbahaya bagi kesehatan - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement