Senin 21 Feb 2022 17:18 WIB

'Minyak Goreng yang Beredar Banyak, Cuma Banyak yang Main-Main'

Polri menemukan dugaan penimbunan minyak goreng di sejumlah wilayah.

Pedagang antre untuk membeli minyak goreng curah saat Operasi Pasar Minyak Goreng Curah Murah di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (20/2/2022). Operasi pasar yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan di Pasar Peterongan dan Pasar Bulu itu menjual 18 ton minyak goreng curah seharga Rp10.500 per kilogram kepada pedagang dalam upaya menstabilkan harga serta memastikan ketersediaan stok minyak goreng di pasaran sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp12.800 per kilogram atau Rp11.500 per liter.
Foto:

Sebelumnya, terdapat temuan dugaan penimbunan minyak goreng sebesar 1,1 juta kilogram atau 1.100 ton Deli Serdang, Sumatra Utara, oleh Satgas Pangan. Berdasarkan kabar informasi, stok tersebut tersebar di tiga gudang yakni milik PT Indormarco Prismatama, PT Sumber Alfaria Trijaya, serta PT Salim Ivomas.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengkonfirmasi tudingan mengenai penimbunan 1,1 juta kg minyak goreng di pabrik Deli Serdang.  Sekretaris Perusahaan Yati Salim menjelaskan pabrik minyak goreng SIMP saat ini mengutamakan pemenuhan minyak goreng untuk mi instan grup perusahaan. Sebagai informasi, SIMP merupakan anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang salah satunya memproduksi mi instan merek Indomie.

"Pabrik minyak goreng kami memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan grup perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang. Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik," kata Yati dalam keterangan resmi dikutip Senin.

Menurut Yati, sebanyak 1,1 juta kg minyak goreng hasil temuan dari tim Satgas di Gudang Pabrik Deli Serdang, adalah setara dengan 80 ribu karton untuk 2-3 hari pengiriman. Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan perseroan untuk beberapa hari ke depan.

Adapun hasil produksi minyak goreng perseroan di Pabrik Lubuk Pakam Deli Serdang terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton per bulan. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihannya diproses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550 ribu karton per bulan.

"Minyak goreng kemasan ini rutin di distribusikan kepada distributor dan pasar modern kami yang berada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan dan Jambi," terang Yati.

Sementara jaringan ritel modern minimarket, Alfamart, menegaskan, tidak melakukan penimbunan minyak goreng di Deli Serdang. Stok yang diduga ditimbun tersebut, menurut perusahaan baru tersimpan kurang lebih dua hari dan masih dalam proses persiapan administrasi sebelum didistribusikan.

"Jadi, barang itu dikirim oleh dua surat jalan, padahal purchase order-nya (PO) cuma satu yaitu sebanyak 2091 karton. Itu kita minta perbaiki karena nanti tidak bisa membuat LPB (laporan penerimaan barang) kalau surat jalannya ada dua," kata Direktur Alfamart, Solihin.

Solihin menjelaskan, dalam teknis administrasi pendistribusian produk di jaringan ritel, antara surat jalan dengan PO harus sama. Karena itu, pendistribusian pasokan minyak goreng ke jaringan gerai tertunda sekitar satu hari.

Adapun saat ini, pasokan yang tersimpan tersebut telah didistribusikan dan berjalan lancar. "Jadi kita tidak khawatir karena tidak ada faktor kesengajaan apalagi untuk menimbun. Kita tidak ada kepentingan menimbun, buat apa? Ini sudah kita sampaikan dan tidak ada bohong-bohong," ujar Solihin.

Solihin mengatakan, penimbunan seharusnya dicurigai jika stok telah disimpan atau disembunyikan dalam waktu lama. Sementara, stok milik Alfamart yang disorot itu baru tersimpan sekitar dua hari.

Ia pun menambahkan, saat ini PO minyak goreng dari produsen semakin lancar dan mengalami peningkatan. Dari semula hanya 6 persen pengiriman harian secara nasional dari total PO, kini meningkat menjadi 11 persen.

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni meminta Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai tempat yang diduga sebagai tempat penimbunan minyak goreng di seluruh daerah. Sahroni dalam keterangan yang diterima, Senin, meminta temuan Polri menindaklanjuti penimbunan minyak goreng tersebut. Sekaligus memberikan sanksi tegas kepada para oknum penimbun.

Dia juga meminta tindakan sidak maupun pengecekan secara berkala itu tidak hanya dilakukan di Sumatera Utara, melainkan juga di daerah-daerah yang saat ini sedang mengalami kelangkaan minyak goreng. "Saya minta kepada Kapolri agar memerintahkan kepada polda-polda lainnya untuk melakukan agenda serupa. Cek seluruh daerah, khawatir penimbunan hingga jutaan kilo tersebut terjadi tidak hanya di Sumut saja," tegasnya.

photo
Harga minyak goreng masih melambung. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement