REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada daerah yang capaian vaksinasi di wilayahnya masih kurang untuk melakukan percepatan sebagai upaya mengendalikan Covid-19, terutama varian Omicron. "Segera kejar dan semua kepala daerah harus serius. Baik dosis 1, 2 maupun booster," ujarnya di Kota Surabaya, Provinsi Jatim, Jumat (19/2/2022) malam WIB.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta masyarakat mendukung mendukung percepatan vaksinasi dengan aktif berpartisipasi. Menurut Khofifah, jangan sampai vaksin yang sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota masih tersisa, bahkan sampai kedaluwarsa. "Vaksinasi untuk melindungi diri sendiri, keluarga, teman, dan kerabat dari paparan virus Corona," ucap Khofifah.
Dia menyebut, penyebab mortalitas tertinggi di Provinsi Jatim adalah karena lanjut usia, komorbid, dan belum melaksanakan vaksinasi. Beberapa penyakit komorbid, antara lain diabetes, hipertensi, komplikasi diabetes dan hipertensi serta jantung. "Karenanya, percepatan vaksinasi diperlukan antara lain untuk mencegah mortalitas akibat Covid-19," kata mantan menteri sosial tersebut.
Evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan, vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan .Khofifah memaparkan, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 18 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 28.456.451 orang atau 89,41 persen.
Adapun dosis kedua mencapai 21.916.105 orang atau 68,86 persen dan dosis ketiga mencapai 1.312.060 orang atau 4,12 persen. "Di Jatim, sasaran vaksinasinya sebanyak 31.826.206 orang. Semoga bisa 100 persen, terutama yang dosis 1," tutur Khofifah.