Jumat 18 Feb 2022 19:07 WIB

Kasus Harian Covid-19 Tambah 59.635, Jabar Kembali Terbanyak 

Episentrum penularan Covid-19 saat ini sudah bergeser keluar Jakarta.

Rep: Febryan. A, Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 memeriksa kesehatan pasien Covid-19 bergejala ringan di Jalan Dago Pojok, Coblong, Kota Bandung, Jumat (18/2/2022). Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Jabar saat ini menjadi penyumbang terbanyak kasus harian Covid-19 secara nasional.
Foto:

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tak perlu khawatir dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Uu yakin bahwa Pemerintah Jabar telah menyiapkan segala hal secara maksimal untuk mencegah gelombang tiga terjadi di Jawa Barat.

“Tidak ada yang dikhawatirkan, dan harapan untuk masyarakat dan kami juga, masyarakat tetap tenang tidak usah panik. Tapi ketenangan ini protokol kesehatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), juga vaksin harus tetap dilaksanakan,” ujar Uu saat melakukan peninjauan salah satu Rumah Sakit di Jawa Barat yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka yang menangani pasien-pasien Covid-19 pada Jumat (18/02/2022).

Uu mengatakan, kini rumah sakit di Jawa Barat sudah memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi Covid-19, seperti menyiapkan ketersediaan oksigen dan juga tempat tidur. Oleh karena itu Uu pun meminta masyarakat bersama-sama hadapi gelombang ketiga di Jawa Barat bersama-sama.

“Bukan berarti kita menantang adanya Corona, tetapi sedia payung sebelum hujan,” katanya.

Meski mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Barat, kata Uu, peningkatan ini tidak merata di semua daerah Jawa Barat, tetapi hanya di daerah-daerah tertentu seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya.

“Sudah kita ketahui, daerah dan kabupaten yang memang meningkat adalah Bodebek dan Bandung Raya. Bodebek sampai 86 persen sisanya Bandung Raya. Tetapi ada juga daerah-daerah yang memang ada tambahan para penderita Covid tapi tidak seperti Bandung Raya dan Bodebek,” papar Uu.

Sejauh ini, seperti yang dikatakan oleh Uu pada Kamis (17/02/2022) bed occupancy rate (BOR) di Jawa Barat mengalami penurunan hingga 25,91 persen. Sehingga, Uu berharap bahwa tren penurunan kasus positif di Jawa Barat terus berlanjut.

Sebelumnya, Uu pun mengimbau agar masyarakat tidak lalai dalam memperketat protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, peningkatan kasus terkonfirmasi yang terjadi selama satu pekan ini salah satunya akibat kelalaian masyarakat. 

Untuk itu, Uu meminta pimpinan daerah kabupaten/kota dan Satgas Covid-19 dapat menggebyarkan kembali sosialisasi prokes dan vaksinasi, di samping memperbanyak pengetesan baik dengan antigen, maupun PCR. 

 

"Alasan meningkatnya kembali kasus Covid-19 karena adanya kelalaian masyarakat, mungkin juga dari satgas dan pemerintah daerah. Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini, tetapi pemda prov, pemkot, pemkab, dan satgas tidak akan bosan menangani kasus Covid-19," paparnya.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana juga meminta masyarakat untuk memperketat prokes di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia meminta agar masyarakat dapat menahan diri tidak mendatangi wilayah yang berpotensi menciptakan kerumunan.

"Dua hari atau tiga hari ini tingkat penyebaran Covid-19 di Jawa Barat mencapai angka tertinggi untuk nasional, kemarin kita 14 ribu sekarang 15 ribu," ujarnya kepada wartawan di Kampus Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Kamis (17/2/2022).

Ia menyebut penambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat bergantung kepada kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Vaksinasi pun saat ini sudah mencapai 88 persen dosis pertama dan 63 persen dosis kedua.

 

"Berulang kali saya sampaikan kepada masyarakat, untuk imbauan agar masyarakat tetap disiplin prokes, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker, dan lain sebagainya," katanya.

 

photo
Panduan Batasan Pasien Covid-19 Selesai Jalani Isoman - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement