REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap bertanya-tanya kenapa masih bisa tertular Covid-19. Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan, vaksin Covid-19 tidak efektif 100 persen mencegah penularan, tetapi gejalanya tidak parah.
"Vaksin Covid-19 aman, tetapi tidak 100 persen efektif," kata Zubairi saat mengisi konferensi virtual bertema 'Indonesia dalam Gelombang Ketiga Pandemi, Bagaimana Menghadapinya?' pada Rabu (16/2/2022).
Jadi, virus masih bisa tembus meski sudah punya kekebalan tubuh. Apalagi Covid-19 varian omicron yang bisa menembus proteksi, baik yang telah divaksin atau memang pernah terinfeksi virus ini atau penyintas.
Zubairi mengingatkan omicron tetap berpotensi menembus kekebalan tubuh seseorang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis suntikan. Bahkan, Zubairi menemukan satu hingga dua kasus pasien yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 penguat (booster) ternyata juga masih bisa tertular virus ini.
Kendati demikian, dia melanjutkan, kondisi orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 booster kemudian terinfeksi virus ternyata kondisinya lebih ringan.
"Kalau masyarakat yang sudah divaksin dan terinfeksi virus biasanya lebih ringan gejalanya. Bahkan kalau sudah mendapatkan vaksin Covid-19 booster, kondisinya jauh lebih ringan," katanya.
Sehingga, Zubairi berpesan masyarakat tetap harus hati-hati terhadap Covid-19 meski sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Dirinya juga merekomendasikan jika masyarakat belum menerima vaksin Covid-19 dua dosis supaya segera melengkapi vaksinnya.
"Sementara bagi target sasaran yang belum vaksin Covid-19 booster supaya segera mendapatkannya," ujarnya.