REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menilai, rencana penjualan tiket Formula E oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) adalah satu hal yang biasa, meski lintasan untuk balap mobil listrik tersebut belum rampung. Menurut Taufik, penjualan tiket itu hal biasa, seperti halnya apartemen yang sudah dipasarkan meski bangunan belum jadi.
Hal itu terjadi lantaran peminat bisa membayar duluan sambil menunggu pembangunan rampung. "Di mana-mana juga begitu (jual duluan). Orang jual apartemen juga begitu, apartemennya belum ada sudah dijual," kata Taufik di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Karena itu, menurut dia, penjualan tiket tidak perlu dipermasalahkan, meski pembangunan sirkuti Formula E masih berjalan. Langkah tersebut merupakan bagian dari sistem pemasaran. Taufik menyebutkan, pengerjaan lintasan balap mobil listrik di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, segera rampung sesuai target. Sehingga penjualan tiket bisa berbarengan dengan pembuatan trek.
"Mereka (Jakpro) kan sudah ada penghitungan sirkuit itu landasannya sebulan, paling lama dua bulan sudah jadi. Apa susahnya?" tutur politikus Partai Gerindra itu.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengkritik penjualan tiket Formula E yang rencananya dimulai pada Maret 2022, sebagai tindakan tigas pas. Hal itu mengingat pengerjaan sirkuit untuk balapan yang dijadwalkan pada 4 Juni 2022, belum rampung.
BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E Jakarta mengatakan, tiket ajang balap mobil listrik itu rencananya mulai dijual pada Maret 2022. "Siap bulan Maret," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.